Hukum Memberikan Uang saat Hari Raya Idul Fitri Menurut Ust. Adi Hidayat

26 April 2022, 16:31 WIB
Ilustrasi Ust Adi Hidayat memberi penjelasan mengenai hukum memberikan uang saat haru raya Idul Fitri /YouTube Adi Hidayat Official/

TRENGGALEKPEDIA.COM - Hari Raya Idul Fitri merupakan hari raya bagi umat Islam yang bertepatan pada 1 Syawal.

Hari Raya Idul Fitri dimulai dengan kemenangan setelah terjadinya perang badar. Saat perang badar jumlah kaum muslimin lebih sedikit dari kaum kafir.

Dengan izin Allah SWT memberikan keajiban berupa kemenangan. Saat itu perang badar betepatan pada bulan Ramadan.

Dengan adanya peristiwa tersebut maka Rasulullah menyebutnya dengan Idul Fitri yang bisa juga disebut dengan hari kemenangan.

Saat idul fitri tiba umat islam menyambutnya dengan antusias. Mereka sudah menyiapkannya sebelum hari raya Idul Fitri.  

Mereka disibukkan dengan bersih-bersih rumah dan menatanya sebagai salah satu sarana untuk menghormati tamu. Tak hanya itu mereka mulai menyiapkan jajanan, dan juga menyiapkan baju yang baru. Sebagai sarana menghormati tamu.

Tradisi yang dilakukan ketika hari raya Idul Fitri ialah dengan saling memaafkan, berkumpul dengan keluarga besar, dan juga lingkungan sekitar. Untuk memeriahkan lebaran kerabat yang merantau akan menyempatkan untuk mudik.

Selain itu Menu yang khas pada saat idul fitri ialah ketupat dan opor ayam. Ketupat adalah simbol yang diambil dari “ngaku ing lepat” atau bisa diartikan dengan mengakui kesalahan.  Pada kesempatan ini manusia akan saling memaafkan hingga hati mereka kembali bersih.

Ketika hari raya tiba, pemerintah akan memberikan cuti bagi pegawai di Indonesia. Sehingga perumahan masyarakat akan penuh ketika hari raya Idul Fitri.

Saudara yang domisili jauh akan memarkirkan kendaraannya, serta membawa anak istri mereka untuk sungkem kepada nenek kakek dan saudara lainya.

Ketika hari raya Idul Fitri anak-anak akan mendapatkan uang. Lalu bagaimana hukum memberikan uang ketika Idul Fitri?

Baca Juga: Bolehkan Sholat Tarawih Sendirian? Lebih Baik Berjamaah atau Sendiri, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

Ketika lebaran tiba, kita tidak asing ketika melihat orang memberikan uang, mungkin dari kita banyak bertanya uang termasuk kategori amaliyah yang mana? Dalam ibadah amaliyah dikategorikan zakat mal, infak, atau sedekah?

Dalam hal ini Ust Adi Hidayat memberikan penjelasan bahwa uang dalam Hari Raya Idul Fitri merupakan sedekah.

Digolongkan sedekah karena akad dalam sedekah uang tersebut dapat mentasharuffkan atau dapat diederkan dengan orang lainya lagi.

Untuk itu mari kita bahas mengenai sedekah. Sedekah dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan karena membuktikan adanya imbalan atau pahala dari Allah SWT.

Dengan cara ini sadaqah bisa dimaknai dalam segala bentuk atau jenisnya suatu perbuatan baik yang dilakukan seseorang karena menghalalkan pahala/pahala dari Allah SWT.

Rasulullah berkata dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Mas'ud Al-Badri, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang muslim memberikan nafkah dari keluarganya dan yang ia harapkan adalah pahala maka itu sebagai sedekah,"

Sedekah disebut sadaqoh dalam bahasa Arab, yang berarti pemberian dari Allah. Muslim memperlakukan orang lain secara spontan dan sukarela, terlepas dari waktu atau jumlah yang diberikan.  

Adapun sedekah juga berarti hadiah yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan keinginan hanya berkat dan pahala Allah.

Menurut Fuqaha (ahli hukum), sedekah dalam pengertian di atas ini disebut sedekah at-tatawwu' (sedekah spontan dan sukarela). Sedekah juga diartikan sebagai: diberikan sesuatu yang dekat kepada Allah SWT.

Dalam bersodaqoh harus dengan niat yang ikhlas. Jangan ada niat dipuji (riya) dan jangan sampai kita menyebut nominal kita saat bersedekah.

Ketika kita menyebutkan nominal akan membuat hati penerima akan kecewa. Dalam bersedekah memberikan Uang pada saat momen Hari Raya Idul Fitri ada 3, di antaranya ialah:

1. Menumbuhkan Ukhuwah Islamiyah

Sebagi makhluk sosial kita akan membutuhkan pertolongan dan bantuan dari orang lain. Dalam pelaksanaannya, dan memberikan uang terhitung sebagai sedekah.

Sedekah ini bertujuan untuk mempererat silahturahmi antara keluarga. ketika adanya kegiatan silahturahmi maka orang tersebut akan dikenang olek kanak-kanak.

Baca Juga: Pahala dan Keutamaan Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadhan Menurut Ustadz Adi Hidayat

Dari situ memori anak-anak akan ingat dan diharapkan hubungan kekeluargaan akan terus baik agar nantinya ketika mereka dewasa dapat sadar dan saling membantu anggota yang lain untuk tolong menolong sehingga mereka memiliki rasa empati yang tinggi.

2. Dapat mengindarkan dari berbagai bencana

Berkah yang timbul setelah kita bersedekah ialah terhindarnya musibah yang akan menimpa kita seperti hadis riwayat Ath-Thabrani yang artinya:

“Segala perbuatan yang baik akan melindungi dirikita dari berbagai keburukan dan shodaqoh yang dilakukan secara sembunyi akan menghindarkan kita terhadap siksa Allah SWT,”

Ketika kita bersedekahh dengan niat yag tulus dan tidak mengharapkan imbalan. Sodaqoh tersebut didasari niat kita agar Alah SWT ridho, maka Allah SWT memberikan kepada kita kemudahan berupa terhindar dari bencana.

3. Dicintai oleh Allah SWT

Sebagai seorang hamba, yang kita harapkan tak lain ialah mendapatkan ridho Allah. Sehingga saat kita beribadah kita diberikan kemudahan untuk mendirikannya.

Dicintai oleh Allah SWT merupakan cita-cita dari seorang hamba. Ketika kita sudah dicintai Allah maka tidak akan merasa berat untuk melakukan apapun lagi, karena semata-mata hidup ini hanya untuk Allah SWT. sehingga munculah komunikasi dari makhluk kepada Allah SWT.

Perlu kita ingat ialah sedekah atau memberi uang dalam Idul Fitri tidak wajib. Dalam pelaksanaanya, memberikan uang merupakan tradsi yang sudah ada di Indonesia.

Ketika kita kita tidak mampu untuk memberikan uang kepada sanak saudara, maka ada banyak cara lain yang bisa kita lakukan ialah dengan memuliakan tamu dengan baik. Tidak membedakan asal keluarga dan juga menganggap seluruh tamu sama.

Baik artian di sini ialah dengan tidak mengecewakan tamu. Menghormati apa yang dimiliki oleh tamu dan menjaga nama baik mereka ketika tamu mendapat masalah. Melayani tamu dan memberikan fasilitas ketika terjadi kendala.*** (Hanifatul Azizah)                                                              

Editor: Dani Saputra

Tags

Terkini

Terpopuler