Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh Arab dan Latin, Simak Selengkapnya Berikut ini

- 13 April 2021, 21:52 WIB
Niat ringkas puasa Ramadhan satu bulan penuh, untuk antisipasi apabila dikemdian hari lupa membaca dan melafadzhkannya.
Niat ringkas puasa Ramadhan satu bulan penuh, untuk antisipasi apabila dikemdian hari lupa membaca dan melafadzhkannya. /Freepik/towfiqu999

TRENGGALEKPEDIA.COM - Dalam menjalankan ibadah puasa, khususnya di bulan Ramadhan ini, ulama dari empat mazhab sepakat bahwa sebelum menunaikannya, wajib dimulai dengan niat.

Hanya saja, para ulama memiliki pendapat berbeda terkait teknis dalam niat puasa Ramadhan.

Menurut tiga mazhab selain Malikiyyah, wajib mengulangi niat di setiap kali puasa.

Sedangkan, menurut pendapat Malikiyyah cukup untuk menjamak (meringkasnya menjadi satu) niat puasa Ramadhan selama satu bulan penuh, tanpa perlu mengulang niat setiap harinya.

Baca Juga: Sayembara Koruptor, Inspektorat Tantang ASN Pemprov Jatim untuk Tidak Takut Melapor

Di Indonesia, madzhab Malikiyyah lazim dipakai, meski penduduk mayoritas Muslim di tanah air adalah penganut madzhab Syafi'i.

Akan tetapi, dalam pelaksanaan niat puasa Ramadhan sesuai Malikiyyah, para kiai dan masyayikh membimbing masyarakat Muslim.

Namun demikian, meski tuntunan niat puasa untuk meringkasnya dalam satu bulan penuh selama Ramadhan, bukan berarti tidak perlu niat setiap harinya.

Baca Juga: 5 Makanan Sehat untuk Menu Berbuka Puasa, Ada Kurma, Sayur hingga Buah

Pelaksanaan niat sesuai madzhab Malikiiyah ini hanya untuk berjaga-jaga / antisipasi apabila suatu hari, umat Muslim lupa untuk niat di kemudian hari.

Dalam hal ini, umat Muslim tetap sah puasanya ketika ia lupa niat di kemudian hari.

Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, KH A Idris Marzuqi, dalam karyanya Sabil al-Huda yang berisikan himpunan wadhifah dan amaliyah menegaskan:

Baca Juga: Daftar Frekuensi Parabola Semua Chanel TV Format Satelit Telkom 4 Terbaru April 2021

“Untuk berjaga-jaga agar puasa tetap sah ketika suatu saat lupa niat, sebaiknya pada hari pertama bulan Ramadhan berniat taqlid (mengikut) pada Imam Malik yang memperbolehkan niat puasa Ramadhan hanya pada permulaan saja. Dan adanya cara tersebut bukan berarti membuat kita tidak perlu lagi niat di setiap harinya, tetapi cukup hanya sebagai jalan keluar ketika benar-benar lupa,” (KH. A. Idris Marzuqi, Sabil al-Huda, hal. 51).

Berikut lafadzh niat puasa Ramadhan satu bulan penuh, menurut kita Sabil al-Huda:

Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu Shouma Jamii'i Syahri Romadhooni Hadzihissanati Taqliidan Lil Imaami Maliki Fardha Lillaahita'aala.

Baca Juga: Timnas Indonesia Kontra Afganistan Setelah TC Mei 2021, Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2022

Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah” (terjemahan dari penulis).

Untuk diketahui, apabila di awal Ramadhan tidak dapat menjalankan puasa, semisal wanita yang tengah mengalami menstruasi. Bagaimana hukumnya?

Dalam pemahaman konteks dan alasan mengapa pendapat Malikiyyah memperbolehkan menjamak niat di awal Ramadhan, para fuqaha Malikiyyah menegaskan bahwa alasan dicukupkannya satu kali niat untuk puasa satu bulan adalah karena satu bulan penuh puasa Ramadhan dihukumi satu kesatuan.

Baca Juga: Menteri Agama Ingatkan Umat Islam Jaga Protokol Kesehatan Selama Ramadhan

Sehingga, niat di awal Ramadhan sudah mencukupi untuk hari berikutnya.

Karena, selama satu bulan umat Islam diwajibkan berpuasa tanpa ada jeda, seperti satu paket barang tanpa dicampuri sesuatu yang lain.

Untuk diperhatikan, peringkasan / jama' niat puasa ini hanya boleh ditunaikan saat bulan Ramadhan saja.

Semisal puasa sunnah senin dan kamis dan qadha' tidak dibolehkan dengan niat seperti diatas.

Baca Juga: Update Terbaru Covid-19 Senin 12 April 2021: Ada Tambahan Kasus Positif Sebanyak 4.829

Karena tidak dihukumi satu kesatuan, dan harus diniati sendiri-sendiri.

Syekh Muhammad bin Yusuf al-Ghurnathi, salah seorang pakar fiqih mazhab Maliki menegaskan:

ـ (وكفت نية لما يجب تتابعه) اللخمي: أما ما تجب متابعته كرمضان وشهري الظهار وقتل النفس ومن نذر شيئا بعينه ومن نذر متابعة ما ليس بعينه فالنية في أوله لجميعه تجزئه.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadhan 1442 H Kota Surabaya dan Sekitarnya

Artinya: “Dan cukup niat sekali untuk puasa yang wajib dilakukan secara terus-menerus. Imam al-Lakhmi mengatakan, Adapun puasa yang wajib dilakukan terus-menerus seperti Ramadhan, dua bulan puasa dhihar, puasa denda pembunuhan, orang yang bernazar puasa pada hari tertentu, orang yang bernazar terus-menerus berpuasa yang tidak ditentukan harinya, maka niat di awal mencukupi untuk keseluruhannya.”

Nah, demikian referensi niat ringkas puasa Ramadhan selama satu bulan penuh, namun tetap perlu diingat, hanya untuk antisipasi apabila lupa niat dikemudian hari.

Juga, niat berulang setiap hari tetap harus dilaksanakan. Selamat berpuasa dan menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah