Lailatul Qadar Merupakan Buah Keresahan Nabi Muhammad? Ini Sejarah Lailatul Qadar Menurut Gus Baha

- 19 April 2022, 21:30 WIB
Lailatul Qadar Merupakan Buah Keresahan Nabi Muhammad? Ini Sejarah Lailatul Qadar Menurut Gus Baha
Lailatul Qadar Merupakan Buah Keresahan Nabi Muhammad? Ini Sejarah Lailatul Qadar Menurut Gus Baha /PIXABAY/Anamul_/

TRENGGALEKPEDIA.COM – Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh berkah, bahkan lebih baik daripada seribu bulan.

Dalam malam ini seluruh amal ibadah akan dilipatgandakan seperti amal seperti seribu tahun.

Dalam berbagai Riwayat yang disapkati ulama’ Lalilatul Qodar sendiri terdapat pada 10 terakhir bulan Ramadhan.

Baca Juga: Implementasi Ibadah Puasa Adalah Menjaga Lisan, Hati dan Pikiran, Berikut Ini Penjelasannya

Lalu bagaimana sejarah awal sehingga Allah SWT menurunkan malam yang kebaikannya melebihi seribu bulan?

Gus Baha menceritakan Lailatul Qadar merupakan buah dari keresahan nabi Muhammad terhadap umatnya.

Keresahan Nabi Muhammad sendiri muncul karena cerita tentang nabi-nabi pendahulunya yang memiliki umur yang panjang begitupun dengan umatnya nabi pendahulu.

“Itu ceritanya, Nabi Muhammad bercerita tentang Nabi Nuh yang umurnya seribu tahun kurang lima puluh, berarti 950 tahun, Nabi Ibrahim serratus tahun, macem macem,” jelas Gus Baha.

Melalui cerita tentang umur panjang nabi-nabi pendahulunya inilah muncul keresahan tentang bagaimana nasib dari umat nabi Muhammad yang umurnya pendek.

Nabi Muhammad merasa umur umatnya yang pendek ini tidak cukup untuk beramal dan beribadah.

“Terus ada keresahan, Keresahan itu karea (Loh, Umatku kalu umurnya pende-pendek terus gimana?)” tutur Gus Baha’

Allah yang mengetahui keresahan nabi Muhammad akhirnya merespon dengan memberikan bonus yang berupa malam Lailatul Qadar.

Baca Juga: Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo, Sejarah hingga Perjuangan Santri

Dalam menurunka lalilatul qadar ini allah mengatakan secara tersirat bahwa lailaltu qadar memang dikhususkan kepada keseluruhan umat nabi Muhammad.

“Terus Allah merespon keserahan nabi dengan memberikan malam Lailatul Qadar (Umatmu itu Mad yang umurnya pendek tak beri Lailatul Qadar yang nilainya setara dengan seribu tahun)… Artinya Riwayat itu berarti otomatis setiap umat nabi kalau bulan ramadan bersungguh-sungguh… kalau menurut saya dapat Lailatul Qadar” tambah Gus Baha.

Kendati deikian banyak versi malam Lailatul Qadar itu hadir, ada yang berpendapat tanggal ganjil dibulan Ramadhan, 10 hari terakhir bulan ramadan dan lain sebagainya.

Namun meurut Gus Baha, idealnya sebagai umat islam dalam ber ikhtiar mencari malam Lailatul Qadar itu dicari di tanggal 11 ramadhan.

“ya memang idealnya dicari di tanggal 11 kalau saya biasa di tanggal 11… yakalau menurut saya, dalam menghargai hadist menghargai quran, ya diambil tengah tengah nya saja ada Qur’an itu tanpa tanggal, di ayat: Sahru Romadhonal ladzi unzila fi, jadi itu menunjukkan (Lailatul Qadar) di Seluruh Ramadhan,” jelas Gus Baha’

Walaupun kita tidak dapat mengetahui secara pasti kapan Lailatul Qadar tersebut hadir sehingga kita perlu mengikhtiarkan Lailatul Qadar.

Namun Gus Baha’ yakin bahwa seluruh umat nabi Muhammad selam ia bersungguh-sungguh, menaati perintah dan menghindari larangan Allah SWT akan tetap mendapatkan Lailatul Qadar.

Itulah bahasan mngenai sejarah malam Lailatul Qadar menurut Gus Baha, semoga kita menjadi ummat yang diberikan anugrah dapat bertemu dengan malam Lailatul Qadar.*** (Roqy Irfaan Lahut)

Editor: Dani Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x