Apa Arti Hari Tasyrik? Berikut Penjelasan Mengenai Pengertian dan Sejarah Hari yang Dilarang Puasa

- 11 Juli 2022, 17:15 WIB
Arti, pengertian, sejarah dari Hari tasyrik
Arti, pengertian, sejarah dari Hari tasyrik /PixabayG @Andreas Lischka/

TRENGGALEKPEDIA.COM – Tahukah kalian apa sebenarnya mengenai arti dari Hari Tasyrik dalam Islam?.

Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai arti dari Hari tasyrik atau dikenal sebagai hari yang ada pada bulan Dzulhijjah.

Dilansir oleh Trenggalekpedia.com dari berbagai sumber, berikut pejelasan mengenai arti Hari Tasyrik.

Hari Tasyrik adalah hari yang ada di bulan Dzulhijjah pada kalender Islam setelah hari raya Idul Adha.

Hari Tasyrik sendiri merupakan hari yang jatuh pada tanggal atau hari ke 11, 12 dan 13 di bulan Dzulhijjah.

Asal bahasa kata ‘Tasyrik’ dalam bahasa Arab memiliki arti atau makna sebagai mengeringkan sesuatu.

Baca Juga: Rekomendasi Laptop Gaming Terbaik, Harga Masih Terjangkau

Ada juga dalam arti lain yang mengungkapkan bahwa kata ‘Tasyrik’ merupakan sebuah kata berasal dari kata ‘Syuruq’ yang berarti terbit.

Kata ini diambil dari sebuah tradisi dari hewan qurban tidak boleh disembelih sampai dengan waktu matahari terbit pada Idul Adha.

Di hari tersebut Jamaah Haji berada di tanah Mina serta pada tanggal tersebut para jamaah haji akan melempar Jumrah serta tawaf terakhir di Masjidil Haram.

Selain itu pada Hari Tasyrik juga merupakan hari dimana umat Islam dilarang untuk melakukan ibadah puasa.

Hal ini karena pada hari tersebut adalah hari dimana sebagai perayaan untuk makan dan minum bagi umat Islam.

Dalam versi Islam, Hari Tasyrik diartikan sebagai hari berdzikir karena pada hari tersebut dianjurkan untuk berdzikir dan bertakbir kepada Allah setelah shalat wajib.

Anjuran ini sesuai dengan riwayat dari Umar, Ali dan Ibnu Abbas bahwasanya amalan ini disunnahkan hingga akhir Hari Tasyrik.

Selain itu larangan untuk berpuasa sebagaimana juga diriwayatkan oleh Abu Said Al Khudri yang memiliki arti:

“Nabi SAW. Melarang berpuasa pada hari (raya) Fitri dan Kurban (Idul Adha).” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Pada riwayat hadis tersebut sudah sangat jelas bahwa pada hari raya Idul Adha dan tiga hari setelah hari raya (Hari Tasyrik) merupakan hari dilarang berpuasa.

Bisa juga diartikan pada Hari Tasyrik hukumnya haram untuk umat Islam melakukan Puasa.

Itulah penjelasan mengenai arti, pengertian dan sejarah mengenai Hari Tasyrik yang dikenal sebagai hari yang dilarang untuk berpuasa.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah