TRENGGALEKPEDIA.COM - Jika mendengar nama Prabu Jayabaya, mungkin Anda teringat pada sejarah, hal mistis, maupun beberapa mitos yang bereda di masyarakat. Termasuk, ramalan kondang yang dikenal luas di bumi nusantara.
Usia ramalan Jangka Jayabaya sudah terbilang berabad-abad. Jika dihitung, Prabu Jayabaya memerintah Kerajaan Kediri pada tahun 1135-1157.
Baca Juga: Pikiran Rakyat Media Network Lahirkan Para Penguji UKW Melalui TOT
Baca Juga: Mengenal Kriptografi Beserta 5 Besar Mata Uang Crypto Terpopuler
KEMERDEKAAN INDONESIA
Fakta sejarah yang berhubungan dengan ramalan Jangka Jayabaya ini adalah tokoh pergerakan nasional, Muhammad Husni Thamrin.
Pernah pada bulan Juli 1934, Muhammad Husni Thamrin di depan sidang volksraad (DPR bentukan penjajah Belanda), berpidato dengan mengutip ramalan Jangka Jayabaaya.
“Tunjung Putih Sirna, Muktinya orang Jawa”, ucap Husni Thamrin di depan sidang.
Baca Juga: Berminat Kerja di Google? Berikut 5 Hal yang Harus Dipersiapkan
Pernyataan Husni Thamrin itu merupakan keyakinan bahwa tidak lama lagi bangsa Indonesia akan merdeka.
DATANGNYA TENTARA JEPANG
Ramalan Prabu Jayabaaya kedua yang terbukti terjadi yaitu ketika Husni Thamrin juga mengungkapkan ramalan jangka Jayabaaya yang lain.
“Jika pulau Jawa tinggal selebar daun kelor, kelak akan datang jago kate wiring kuning dedege cebol kepalang, yang menguasai pulau Jawa seumur jagung,” ucapnya yang bermaksud mengingatkan datangnya tentara Jepang.
Baca Juga: Tunjang Kemampuan, 20 Klien Bapas Kelas II Kediri Ikuti Bimbingan dan Pelatihan Kuliner
KEMBALINYA BELANDA
Selanjutnya, pada masa zaman revolusi fisik pada tahun 1945-1949, ramalan Jangka Jayabaya kembali dipercaya.
Dulu juga pernah, waktu di daerah Yogyakarta dan sekitarnya, beredar luas ramalan jangka Jayabaya yang mengatakan "Belanda akan hancur apabila masuk kedalam dulang emas dan jala sutera."
Benar terjadi, Belanda melalui agresi militer II tanggal 19 Desember 1948, berhasil menguasai Jogja dan Solo (Jala Sutera), dan daerah sekitar seperti Kedu, Magelang, dan Banyumas (dulang emas).
Baca Juga: Rencana Pembelajaran Tatap Muka, Mendikbud: Setelah Vaksinasi Covid-19
Ramalan Jangka Jayabaya itu terbukti kembali, beberapa bulan setelah itu terjadinya agresi militer kedua, Belanda harus angkat kaki dari bumi nusantara dan mengakui kedaulatan Indonesia.***