Sektor terdampak tersebut meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih.
Namun, masyarakat sekitar diharapkan selalu waspada dan selalu mengikuti instruksi pihak berwajib.
Pasalnya, apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dapat menjangkau area sekitar dengan radius hingga 3 KM dari puncak gunung.
Baca Juga: Dugaan Pelanggaran Pengadaan Buku Perpustakaan SD, Kejari Kota Kediri Geledah Satu Perusahaan
Untuk diketahui, dalam periode selama 6 jam pengamatan tersebut, Gunung Merapi juga mengalami 38 kali gempa guguran.
Amplitudo guguran berkekuatan 3-24 mm selama 12.8 hingga 96.8 detik. Serta, mengalami satu kali gempa fase dengan amplitudo 3 mm selama 9 detik.
Asap kawah tidak teramati keluar dari puncak Gunung Merapi selama pengamatan sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB tersebut.
Baca Juga: Misteri Cikar Mbah Gleyor, Artefak Kereta Kuno Peninggalan Bupati Kediri
Saat itu, cuaca Gunung Merapi berawan dan mendung beserta angin yang bertiup lemah ke arah timur.
Sebelumnya, berdasarkan hasil pengamatan selama sepekan terakhir oleh BPPTKG pada 5 hingga 11 Februari 2021, pihaknya menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi yang berupa aktivitas erupsi efusif.***