"Ya pasti lah (politisasi kencang), karena di ibu kota dari tukang batu sampai RI 1 jadi penduduk Jakarta, di tengahnya ada ketua partai, DPR, MPR," kata Sutiyoso.
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Tentang Wanita Gemini, Salah Satunya Ketulusan Hati
Sutiyoso pun mengaku cemburu, jika seandainya Anies Baswedan tak dikritik publik, karena pada saat dia menjabat Gubernur DKI Jakarta dia pun sering dikritik karena masalah banjir.
Meski demikian, Sutiyoso menyebut bahwa ada hikmah ketika seorang pejabat publik banjir kritikan, yakni semakin terkenal.
"Jadi kalau Anies dan Riza ini gak digebukin malah gue cemburu. Kenapa waktu gue digebukin terus, tapi gubernur sekarang enggak. Tapi hikmahnya ada, kita makin tersohor kalau sering digebukin," ujar Sutiyoso.
Baca Juga: Bea dan Cukai Musnahkan Barang Milik Negara dengan Tafsiran Mencapai Rp31 Juta
Lebih lanjut, Sutiyoso menuturkan bahwa warga Jakarta tak ingin ada banjir walau hanya satu jam saja, karena mereka pasti mengalami kerugian besar.
"Karena rakyat Jakarta itu gak mau banjir sehari, setengah hari, satu jam pun gak mau. Satu jam itu pada saat dia pulang dari penampungan, ngungsi, balik, habis semua barangnya, gak bisa dipakai lagi, buang semua. Mobil pun harus masuk bengkel yang biayanya puluhan juta," tutur Sutiyoso.
Meski demikian, Sutiyoso meyakini bahwa persoalan banjir di Jakarta bisa teratasi, asalkan ada penanganan yang baik di bagian hilir dan hulu.