Mengenal Hepatitis Pada Anak Sejak Dini, Kenali Tanda dan Cara Pencegahannya

- 11 Mei 2022, 13:56 WIB
Ilustrasi cara pencegahan agar anak tidak terkena hepatitis akut
Ilustrasi cara pencegahan agar anak tidak terkena hepatitis akut /PIXABAY/Ronnysefria

TRENGGALEKPEDIA.COM - Para orang tua wajib mengetahui tanda-tanda atau gejala pada anak-anak yang terserang hepatitis misterius.

Dengan tau akan tanda-tanda atau gejala anak yang terkena hepatitis misterius, diharapkan orang tua dapat sigap dan cepat mencari bantuan ke tenaga medis.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menghimbau supaya para orang tua cepat membawa anaknya ke dokter apabila mendapat gejala terkena hepatitis misterius.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerangkan Kejadian Luar Biasa (KLB) sejak 15 April 2022 pada kasus Hepatitis Akut atas kejadian yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia.

Sejak dinyatakan sebagai KLB jumlah laporan kasus pun semakin bertambah hingga mencapai lebih dari 170 kasus dari lebih 12 negara.

Akan tetapi, penyebabnya masih belum dapat diketahui. WHO kali pertama menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya tentang 10 kasus Hepatitis Akut yang tidak diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology)

Baca Juga: Hepatitis Akut Pada Anak, Bahaya, Gejala dan Cara Penanganannya

Ini terjadi pada anak-anak usia 11 bulan hingga 5 tahun pada periode bulan Januari hingga bulan Maret tahun 2022 di Skotlandia Tengah. Perputaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan hingga 16 tahun.

Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (Penyakit Kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah). Dari banyaknya kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.

Di Indonesia pun kewaspadaan semakin meningkat setelah 3 pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusomo (RSCM) Jakarta dinyatakan meninggal dunia dengan asumsi penyakit tersebut dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

Gejala yang ditemukan:

- Penurunan kesadaran

- Demam tinggi atau riwayat demam

- Prubahan warna urin (gelap) dan/atau feses (pucat)

- Kuning

- Gatal

- Nyeri sendi atau pegal-pegal

- Demam tinggi

- Mual, muntah, atau nyeri perut

- Lesu, dan atau hilang nafsu makan

- Diare

Tanda:

Serum Aspartate transaminase (AST) atau Alanine transaminase (ALT) lebih dari 500 U/L.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 28 Sudah Dibuka, Berikut Ini Link, Syarat, dan Cara Membuat Akun

Pencegahan:

- Agar masyarakat tetap tenang dan berhati-hati

- Agar mencegah infeksi dengan :

- Mencuci tangan

- Meminum air bersih yang matang

- Makan makanan yang bersih dan matang penuh

- Membuang tinja dan popok sekali pakai pada tempatnya

- Menggunakan alat makan sendiri-sendiri

- Memakai masker dan menjaga jarak

Agar mendeteksi secara dini jika menemukan anak-anak dengan gejala-gejala seperti kuning, mual/muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran/kejang, lesu, demam tinggi memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Sekarang ini, Kementerian Kesehatan RI sedang berupaya untuk menginvestigasi penyebab dari kejadian hepatitis akut ini menggunakan pemeriksaan panel virus secara lengkap.

Adapun beberapa hal yang bisa diupayakan masyarakat dalam mewaspadai dan tindakan antisipasi di antaranya yaitu menjaga kebersihan tangan dengan selalu mencuci tangan pakai sabun, memastikan makanan yang dimakan selalu dalam keadaan bersih dan matang, tidak bergantian alat makan seperti piring, mangkuk, sendok, garpu dan gelas, menghindari kontak dengan orang sakit, serta tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat di tempat umum.*** (Ika Lestari Bhekti Utami)

Editor: Dani Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x