Mengunjungi Dilem Wilis di Trenggalek, Sisa-sisa Reruntuhan Perkebunan Kopi Era Kolonial

- 17 Februari 2021, 11:16 WIB
Pabrik pengolahan kopi yang berdiri sejak era kolonial di Desa Domyong, Kecamatan Bendungan, Trenggalek.
Pabrik pengolahan kopi yang berdiri sejak era kolonial di Desa Domyong, Kecamatan Bendungan, Trenggalek. /Trenggalekpedia.com/Rendi Mahendra

 

TRENGGALEKPEDIA.COM – Tak hanya terkenal dengan pantai, Kabupaten Trenggalek juga menyimpan wisata sejarah. Salah satunya Dilem Wilis terletak di Desa Domyong, Kecamatan Bendungan, Trenggalek.

Dilem Wilis adalah bekas perkebunan kopi beserta pabrik pengolahan kopi era kolonial. Sayangnya sejak Covid-19 merebak di berbagai daerah di Indonesia, tempat wisata terdampak pula, begitu pula di Dilem Wilis.

Siang itu, tak seperti hari-hari biasa sebelum Covid-19 merebak, tak seorang pun pengunjung berkeliling atau berswafoto di sekitar reruntuhan bekas pabrik kopi era kolonial itu. Sesekali hanya terdengar kicau burung liar hinggap di sekitar Dilem Wilis.

Baca Juga: Ini Pemain eSport Terkaya di Dunia , Pemain Indonesia Urutan Berapa?

Baca Juga: Jumlah Korban Jiwa Longsor Ngetos Bertambah

Saat Tim Trenggalekpedia.com berkunjung ke Dilem Wilis pada pertengahan Januari lalu, tampak sisa-sisa bekas reruntuhan pabrik kopi era kolonial itu sepi mampring.

Pabrik pengolahan kopi ini beroperasi sekitar tahun 1929 terletak di atas 800 dpl daerah Trenggalek. Dahulu pengelola pabrik kopi itu bernama van Dilem, seorang pengusaha kopi dari Belanda.

Baca Juga: Hampir Dua Tahun, NCT 127 Rilis Album Jepang Pertamanya

Sementara jenis kopi yang ditanam di Dilem Wilis berjenis robusta. Dahulu luas perkebunan kopi di Dilem Wilis belasan hektar. Dan untuk menanam bibit kopi atau saat musim panen, perkebunan milik Belanda itu memperkejakan masyarakat sekitar.

Masih tampak sisa-sisa bangunan dari era kolonial itu, meskipun sebagian sudah mengalami renovasi.

Sementara di sebelah barat dari tempat parkir terdapat kalen dan kincir air. Dahulu fungsi kincir air itu untuk menggerakan mesin penggiling kopi. Tapi kincir air itu kini tampak sudah rusak, tak bisa digunakan lagi.

Baca Juga: Usaha Supporter Mengembalikan Sepak Bola sebagai Hiburan Masyarakat Menengah Kebawah

Sementara di sebelah utara tempat wisata itu, terdapat tempat duduk untuk bersantai, terdapat pula hiasan meriam, jembatan kecil untuk melintas sungai, dan desain bernuansa Belanda yang tampak tak sinkron dengan suasana sekitar.

Selain itu, di sebarang juga berdiri cafe bergaya eropa. Namun cafe tersebut juga tampak sepi mampring, hanya penjaganya yang sesekali membersihkan ruang di cafe itu.

Kandang sapi perah di Desa Domyong, Kecamatan Bendungan, Trenggalek.
Kandang sapi perah di Desa Domyong, Kecamatan Bendungan, Trenggalek. Trenggalekpedia.com/Rendi Mahendra

Tempat wisata Dilem Wilis juga mempunyai ruang khusus untuk penangkaran anggrek. Sayangnya penangkaran anggrek itu juga tak terawat, pot-pot di penangkaran itu berserakan. Bahkan toilet di tempat itu tak ada air, sehingga tak bisa digunakan.

Sementara jika pengunjung terus ke arah utara, maka pengunjung akan menemukan undak-undakan tangga menaiki bukit. Sepanjang undak-undakan itu terdapat gazebo.

Baca Juga: Rumor China Mendukung Kudeta Myanmar, Duta Besar Chen Hai Katakan Hal itu Benar-benar Tidak Masuk Akal

Dan di puncak bukit Dilem Wilis, akan menemukan kandang sapi perah. Jika pengunjung datang sore hari, maka pengunjung bisa menyaksikan proses memerah susu.

Dari puncak bukit itu, pengunjung juga bisa menyaksikan pemandangan sekitar: bukit-bukit hijau yang masih asri, dan ladang pertanian.***

Editor: Rendi Mahendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x