Network
TRENGGALEKPEDIA.COM - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya kepolisian dalam mengungkap dan menyelesaikan kasus pencabulan yang melibatkan belasan santriwati oleh dua oknum pengasuh pondok pesantren setempat.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa proses hukum dilakukan secara adil, terutama mengingat sifat kasus yang melibatkan kekerasan seksual.
Selain memberikan dukungan terhadap proses hukum, Pemerintah Kabupaten Trenggalek juga mengambil langkah proaktif dengan memberikan pendampingan kepada empat korban yang telah melaporkan kasus kekerasan seksual tersebut ke Polres Trenggalek.
Baca Juga: Pulihkan Trauma, 4 Santri Korban Pencabulan di Trenggalek Didampingi Dinsos
Pendampingan tersebut mencakup aspek psikologis guna membantu korban, terutama karena para korban merupakan anak di bawah umur.
"Bupati Trenggalek dan seluruh aparat yang terlibat dalam penanganan kasus ini berpihak pada korban," ujar Bupati Mochamad Nur Arifin dikutip dari laman Antara, Selasa (20/3/2024).
Mas Ipin menyatakan bahwa sebelum kasus ini diungkap oleh kepolisian, pihaknya telah mendeteksi adanya dugaan kasus tersebut. Informasi awal tersebut kemudian dijelajahi lebih lanjut dengan mengumpulkan bukti-bukti yang cukup untuk membawa kasus ini ke proses hukum.
"Kami melakukan identifikasi selama hampir dua bulan. Mengapa kami tidak membuka dan melaporkannya sejak awal? Karena kami khawatir akan adanya upaya pembungkaman terhadap korban, dan mungkin ada rasa malu atau takut untuk melaporkan. Oleh karena itu, kami mengumpulkan bukti-bukti terlebih dahulu sebelum menyerahkannya kepada pihak kepolisian," jelas Mas Ipin.
Baca Juga: Beda Modus, Ternyata Kiai dan Putra Pelaku Pencabulan Terhadap Santri di Trenggalek Tak Saling Tahu
