Contoh Proposal Penelitian Komunikasi PDF: Membuat Latar Belakang Masalah Lengkap dengan Studi Kasusnya

- 21 Februari 2022, 19:15 WIB
Berikut ini contoh latar belakang masalah penelitian komunikasi dengan contoh studi kasusnya. Bisa digunakan sebagai rujukan.
Berikut ini contoh latar belakang masalah penelitian komunikasi dengan contoh studi kasusnya. Bisa digunakan sebagai rujukan. /

Dalam hal ini, komunikasi juga disebut sebagai aktivitas simbolis karena kegiatan komunikasi menggunakan simbol-simbol bermakna yang diubah kedalam kata-kata (verbal) untuk ditulis dan diucapkan atau simbol bukan kata-kata verbal (non verbal untuk diperagakan).

Komunikasi verbal dan non verbal memiliki sifat holistik, yang masing-masing tidak dapat saling dipisahkan. Dalam banyak tindakan komunikasi, bahasa non verbal menjadi  pelengkap untuk bahasa verbal.

Komunikasi dapat dilakukan oleh setiap manusia kapan saja dan dimana saja. Komunikasi tidak terbatas, semua tindakan manusia mengandung arti dan pesan yang bermakna komunikasi.

Tidak terkecuali mereka yang memiliki keterbatasan atau kelainan baik secara fisik, mental maupun perilaku sosial. Mereka dengan berbagai keterbatasan tersebut kemudian dipertemukan dalam sebuah lingkup pendidikan berbasis Sekolah Luar Biasa (SLB).

Dalam pendidikan luar biasa atau pendidikan khusus anak berkelainan, istilah menyimpang atau eksplisit ditujukan kepada anak yang dianggap memiliki kelainan penyimpangan dari kondisi rata-rata anak normal (Kirk, 1970; Heward & Orlansky, 1988), atau anak yang berbeda dari rata-rata anak pada umumnya, dikarenakan ada permasalahan dalam kemampuan berpikir, penglihatan, pendengaran, sosialisasi, dan bergerak (Hallahan & Kauffman, 1991).

Informasi faktor penyebab terjadinya kelainan pada seseorang sangat beragam jenisnya, namun secara umum dilihat dari masa terjadinya kelainan itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi: sebelum lahir (prenatal), pada saat kelahiran (neonatal), dan setelah kelahiran (posnatal).

Dalam penelitian kali ini peneliti akan membahas terkait kondisi kelainan pada anak penderita tunarungu.

Pada anak penyandang kelainan pendengaran atau tunarungu dalam percakapannya sehari-hari di masyarakat awam diasumsikan sebagai orang tidak bisa mendengar sama sekali atau tuli.

Namun demikian, perlu dipahami bahwa kelainan pendengaran dilihat dari derajat ketajaman ketika mendengarkan dapat dikelompokkan dalam beberapa jenjang.

Semakin berat kelainan pendengaran berarti semakin besar intensitas kekurangan ketajaman pendengaran (hearing loss).

Halaman:

Editor: Dani Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x