Mengenal Karapan Sapi Madura: Permainan Khas Madura yang Memacu Adrenalin

- 23 Mei 2022, 15:27 WIB
Budaya balapan sapi atau ‘Karapan Sapi’ asal Madura, Jawa Timur yang menjadi ajang pertaruhan diri si sapi aduan.
Budaya balapan sapi atau ‘Karapan Sapi’ asal Madura, Jawa Timur yang menjadi ajang pertaruhan diri si sapi aduan. /adira.co.id

TRENGGALEKMEDIA.COM – Karapan Sapi atau dalam bahasa Madura Kerrabhân sapè adalah sebuah perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Madura, jawa timur.

Karapan Sapi adalah sebuah acara permainan khas dari Madura. Yang digelar setiap tahunnya pada bulan Agustus, atau September.

Acara ini akan dimulai dengan masuknya sapi kearea lomba dengan iringan saronen (orkes gamelan khas Madura). Sebelum dilakukan perlombaan pacuan

Karapan Sapi terditi dari beberapa macam: kerap keni (kerapan mungil), kerap raja (kerapan besar), kerap onjangan (kerapan undangan), kerap karesidenan (kerapan karesidenan), juga kerap ar-jaran (kerapan latihan).

Kerap keni diikuti sapi-sapi kecil yang belum terlatih dari satu kecamatan atau kawedanaan. Yang menang, bisa ikut kerap raja atau sering juga disebut kerap negara yang akan diadakan 2 kali, di ibukota kabupaten, serta memperebutkan Piala Bupati.

Para pemenang kerap raja akan kembali berlomba untuk memperebutkan piala presiden yang amat prestisius.

Kerap karesidenan diadakan di Kota Pamekasan yang diikuti kampiun-juara asal empat kabupaten di Madura menjadi empilog animo kerapan.

Baca Juga: Baju Pesa’an Baju Lorek Khas dari Pulau Madura

Pada interm kerap jar-jaran dilakukan untuk melatih sapi-sapi pacuan, sebelum diturunkan di perlombaan.

Kerap onjangan biasanya diadakan untuk memperingati hari-hari akbar, seperti peringatan tasyakuran, dan lalin-lain.

Pemilihan sapi juga harus teliti. Sapi yang bagus untuk dijadikan karapan umumnya dibedakan sejak sapi berumur 3 hingga 4 bulan.

Kemudian sejak umur 10 bulan sapi mulai dilatih, diberi jamu, dimandikan dan diberi pijatan.  Hal ini akan terus dilakukan hingga sapi siap untuk turun sasana.

Dalam Karapan Sapi harga diri para pemilik sapi juga akan dipertaruhkan. Para pemilik sapi akan mendapat hadiah dan uang hasil taruhan. Harga sapi tersebut juga akan semakin mahal.

Namun jika  mereka kalah, harga diri para pemilik akan jatuh, dan mereka akan kehilangan uang yang tidak sedikit.

Sebab harga untuk melakukan perawatan sapi juga bukanlah hal yang murah, terkadang para pemilik sapi akan melakukan berbagai cara agar sapi yang mereka miliki menang.

Salah satu cara yang sering dilakukan adalah dengan menyewa dukun, agar sapi mereka selamat dari agresi jampi-jampi musuh.

Dalam perlombaan Karapan Sapi, akan ada 4 babak, yaitu:

Baca Juga: Mengenal Turonggo Yakso, Seni Jaranan Asal Kabupaten Trenggalek

1. Babak pertama: semua sapi akan diadu kecepatannya pada 2 pasang, untuk memisahkan dan membagi group yang menang dan kalah. Dibabak ini seluruh sapi yang menang juga kalah dapat bertanding lagi sesuai kelompok.

2. Babak kedua: atau babak pemilihan kembali, pasangan sapi di kelompok menang kana dipertandingkan kembali, begitu juga pada kelompok sapi yang kalah.

Pada babak ini juga semua pasangan sapi dari group menang tidak boleh beranding kembali, terkecuali dari urutan yang palimh atas.

3. Babak ketiga: pada babak ini, masing-masing sapi yang menang  pada setiap kelompok akan diadu lagi untuk memilih 3 pasang sapi yang menang.

4. Babak keempat: pada babak final akan diadakan pemilihan juaran 1, 2, dan 3. Pada juara 1 dan 2 akan diambil dari group menang, dan juara 3 akan diambil digroup kalah.***(Galuh Rahmadhani)

Editor: Dani Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x