Masyarakat Suku Tengger, Masyarakat yang Tinggal di Lereng Gunung Semeru dan Kebudayaannya

- 24 Mei 2022, 14:06 WIB
Ratusan suku tengger saat melakukan kasada di bibir kawah Gunung Bromo/Foto: Julian
Ratusan suku tengger saat melakukan kasada di bibir kawah Gunung Bromo/Foto: Julian /

TRENGGALEKMEDIA.COM – Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal dan diakui oleh negara lain akan kekayaan budayanya.

Indonesia adalah salah satu negara maritime terbesar di dunia dengan jumlah 1.340 Suku bangsa yang ada di Indonesia. Dengan jumlah suku yang fantastik, menjadikan Negara Indonesia kaya akan bahasa, kesenian dan budaya yang berbeda-beda disetiap daerahnya.

Salah satu suku yang terkenal dari Indonesia adalah Suku Tengger, atau biasa disebut orang tengger atau wong brama.

Baca Juga: Mari Mengenal Pertunjukan Tari Gandrung dari Banyuwangi

Suku tengger merupakan penduduk asli yang menempati pegunungan Bromo - Tengger - Semeru, Jawa Timur. Tepatnya disebagian wilayah Kab. Malang, Kab. Lumajang, Kab. Pasuruan, Kab. Probolinggo.

Asal Nama Tengger

Ada beberapa teori yang dipercaya sebagai asal nama dari Suku Tengger, yaitu:

-Tengger yang berarti berdiri tegak atau diam tanpa bergerak, yang melambangkan watak dari orang tengger yang berbudi pkerti luhur, yang mencerminkan disegala aspek kehidupan.

-Tengger yang bermakna pegunungan, sesuai dengan daerah kediaman daari Suku Tengger.

-Tengger yang berasal dari gabungan nama leluhur dari Suku tengger, yaitu Rara Anteng dan Jaka Seger.

Bahasa

Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Tengger adalah bahasa Jawa dengan menggunakan dialek Tengger. Atau seling kali disebut dengan bahasa Jawa Tengger.

Ada beberapa anggapan bahwa bahasa yang yag seirng digunakan oleh Suku Tengger merupakan turunan daru bahas Kawi dan mempertahankan kalimat-kalimat kuno yang saat ini sudah jarang digunakan dalam bahasa Jawa modern.

Agama Kepercayaan

Agama yang dianut oleh Suku Tengger merupakan agama Hindu. Hal ini juga selaras dengan sejarah Suku Tengger yang merupakan keturunan dari penduduk Majapahit.

Namun berbeda dengan agama Hindu umumnya, Suku Tengger meniadakan kelas sosial dalam bermasyarakat.

Tempat sakral dan suci yang dipercayai oleh masyarakat Suku Tengger adalah Gunung Bromo. Dalam hal menghormati tempat suci, Suku Tengger kerap mengadakan upacara adat setiap 1 tahun sekali dikaki Gunung Bromo.

Baca Juga: Mengenal Turonggo Yakso, Seni Jaranan Asal Kabupaten Trenggalek

Kekayaan Budaya

Sama halnya seperti suku-suku lainnya yang berada di Indonesia, Suku Tengger juga memiliki identitas adat istiadat.

Mulai dari kebudayaannya hingga rumah adat, rumah adat Suku Tengger dinamai sebagai rumah adat tengger. Bangunannya yang terbuat dari kayu, rumah adat dari Suku Tengger dapat kita jumpai dengan mudah di sekitar Gunung Bromo.

Upacara Adat Kasada

Upacara adat kasada atau juga dikenal sebagai upacara Yadnya Kasada. Upacara ini dilakukan sebagai bentuk persembahan kepada Sang Hyang Widi, sebagai salah satu wujud syukur atas karunia yang diberikan kepada masyarakat Suku Tengger.

Selain sebagai upacara adat, Yadnya Kasada juga salah astu icon budaya yang banyak sekali menarik perhatian dari wisatawan yang berkunjung di Gunung Bromo.

Upacara Karo

Upacara adat ini salah satu upacra adat pemujaan yang dilakukan kepada Sang Hyang Widhi Wasa, pengormatan kepada leluhur dan penyucian diri manusia. Upacara ini dilakukan di tempat ibadah, rumah, dan balai desa.(Galuh Rahmadhani)***

Editor: Okpriabdhu Mahtinu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah