TRENGGALEKPEDIA.COM - Gejala dari beberapa pasca Covid-19 yang dialami oleh penyintas adalah Postural Orthostatic Tachycardia Syndrome (POTS).
POTS sendiri bukanlah hal baru yang muncul akibat terpapar Covid-19.
Dimana kondisi ini sering terjadi bagi penyintas yang tiba-tiba bangun dari posisinya yang sedang berbaring.
Dilansir dari Antara, menurut artikel yang dirilis oleh Johns Hopkins Medicine berjudul 'Covid-19 and POTS', dimana POTS adalah kondisi atau gejala yang dapat menyebabkan tubuh berfungsi tanpa disengaja dan tanpa dikendalikan oleh sistem saraf. Seperti pada detak jantung dan tekanan darah.
Baca Juga: Drama China Love Scenery Tampilkan Adegan Romantis di Episode 25, Berikut Sinopsisnya
"POTS merupakan kelainan atau keadaan otonom pada sistem saraf. Biasa disebut dysautonomia, ini adalah kondisi di mana keadaan tubuh tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan posisi," kata Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS MMC Jakarta, dr. Puti Sarah Saus, Sp.JP-K, melalui keterangannya.
Jadi ketika ada perubahan dari tenang atau duduk menjadi berdiri.
Penderita POTS akan merasakan dada berdebar-debar. Dikarenakan denyut nadi yang meningkat lebih dari 30 kali per menit dari normalnya.
Baca Juga: Kim Seon Ho Rilis Single Baru 'Why It's You' Bulan Mei Mendatang
Selain itu, keluhan lain yang bisa juga muncul dari POTS adalah rasa limbung, pandangan kabur, tubuh terasa lemas, bahkan hampir pingsan.
"Namun, seseorang yang dapat dikatakan memiliki gejala POTS adalah ketika mereka tidak memiliki kelainan lain seperti kekurangan cairan, anemia, atau mengalami demam,” kata dr. Puti.
Lalu bagaimana POTS bisa terjadi?
Menurutnya POTS bisa saja terjadi karena adanya gangguan saraf simpatis yang berfungsi mengatur tekanan darah dan nadi.
Serta, adanya gangguan volume darah dalam di dalam tubuh.
"Penyintas COVID-19 rentan mengalami gejala POTS karena COVID-19 bisa merusak organ di dalam tubuh. Reaksi antibodi dan antigen yang dikeluarkan tubuh untuk menangkal COVID-19 dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem saraf. Itulah yang akan menimbulkan gangguan pada penderita POTS sehingga penyintas COVID-19 dengan gangguan sistem saraf simpatis bisa mengalami POTS," ujar dr. Puti.
Baca Juga: Tetap Bersyukur, Optimis dan Mempunyai Visi Hidup: Cara Berfikir agar Hidup Anda Lebih Bahagia
Jika penyintas mengalami gangguan diatas, maka langkah yang perlu dilakukan adalah dengan terapu cairan.
Pasien dalam menjalani terapi ini akan dipenuhi cairannya yang kurang. Seperti memberi minum air minimial dua liter sehari dan juga asupan garam untuk meningkatkan volume cairan tubuh.
Kemudian, beroalhraga teratur yang tepat. Tentunya tidak sembarang olahraga yang dilakukan.
Olahraga yang disarankan seperti recumbent cycling dan berenang.
Baca Juga: Profil dan Biodata Ustaz Abdul Somad, Keturunan dari Syekh Abdurrahman
Recumbent cycling paling dimungkinkan karena bersepeda dengan posisi kepala cukup rendah sehingga membuat penyintas COVID-19 tidak merasa pusing.
Namun, aktivitas olahraga ini perlu dikonsultasikan lebih dulu kepada dokter ahlinya, yang biasanya berasal dari Tim Kedokteran Rehabilitasi Medik (Fisioterapi) atau Tim Kedokteran Olahraga.
Dan yang lebih penting, seseornag yang mengalami gejala POTS dianjurkan untuk melakukan konsultasi kepada dokter spesialis saraf.
Tetapi jika gejala yang dialami cukup berat, maka perlu adanya konsultasi juga dengan dokter spesialis jantung.***