Usaha Supporter Mengembalikan Sepak Bola sebagai Hiburan Masyarakat Menengah Kebawah

- 16 Februari 2021, 21:27 WIB
Supporter mendukung klub kebanggaannya
Supporter mendukung klub kebanggaannya /WWW.PSSI.ORG

Bagi supporter garis keras Mancesther United menyerahkan kebijakan klub kepada pemilik modal adalah tindakan yang salah dalam sepak bola. Dengan begitu, nantinya supporter hanya akan dianggap konsumen yang akan eksploitasi, tentu itu bukan yang diharapkan sopporter garis keras MU maupun suporter di seluruh dunia.

"Kini F.C Manchester of United telah menjadi klub sepak bola yang mandiri, saham klub di miliki oleh supporter dengan sistem kepemilikan bersama, semua angota memiliki suara yang sama dalam menentukan arah kebijakan klub. Suara satu anggota merupakan bagian fundamental, ini seperti sebuah komunitas yang dibentuk untuk menjalankan roda management sebuah klub sepak bola," imbuh Bambang.

Baca Juga: Rencana Turnamen Pra Musim, Begini Tanggapan Manajemen Persik Kediri

Kini F.C Manchester of United telah menjelma menjadi klub semi profesional dan telah memiliki stadion sendiri. Mereka mengembalikan sepak bola kepada kelas menegah kebawah, mengembalikan sepak bola sebagai hiburan bagi semua golongan. Mereka mengratiskan penonton dengan tidak menarik biaya tiket pertandingannya. Sebuah klub ideal  itu kini telah berdiri kokoh, bertahan dengan idiealisme yang mereka impikan.

Sementara menurut salah satu supporter Indonesia yang tidak ingin disebutkan namanya menganggap bahwa hadirnya kedua belah pihak antara pemilik modal dan konsumen (supporter) terlihat menimbulkan simbiosis-mutualisme.

"Namun pada kenyataanya para pemilik modal justru hanya sewenang-wenang dengan mengatur segalanya, kapitalisme telah menghilangkan ghiroh awal lahirnya sepak bola.

"Suporter sejatinya merupakan roh dari sepak bola justru hanya diangap sebagai konsumen belaka, supporter hanya dimanfaatkan fanatismenya guna mendapat untung sebanyak-banyaknya bagi pemlik modal. Fanatisme supporter itu kini hanya berbuah menjadi peraturan-peraturan yang hanya menutup ruang gerak supporter dalam mendukung tim kebanggaanya," ujarnya.

Baca Juga: Longsor Nganjuk, 9 Orang Meninggal dan 16 Luka-Luka

Sepakbola merupakan permainan rakyat yang telah membawa nilai-nilai sosial dan solidaritas kini kian berkembang menjadi industri. Sepak bola mampu menarik modal dan menghasilkan triliyunan dolar yang dimiliki segelintir orang saja.***

Halaman:

Editor: Rendi Mahendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x