Definisi, Sejarah dan Tokoh Hermeneutika: Dari Schleiermacher hingga Derrida

- 26 April 2022, 18:31 WIB
Ilustrasi sejarah, definisi dan tokoh Hermeneutika
Ilustrasi sejarah, definisi dan tokoh Hermeneutika /Pixabay/

Dari riwayat tokoh mitologis Hermes, maka hermeneutik secara luas dan pada akhirnya diartikan sebagai proses mengubah situasi atau sesuatu ketidaktahuan menjadi mengerti.

Secara pandangan klasik ataupun modern, pengertian tersebut dianggap mewakili secara umum. Maka dari itu, hermeneutik menjadi suatu metode dalam menginterpretasi atau upaya untuk menangkap makna tersembunyi yang ada di  dalam sebuah konteks yang ada.

Hermeneutik bisa ditemukan dalam karya-karya klasik dari pemikir Yunani, contohnya tulisan Aristoteles Peri hermeneias atau The Interpretation.

Di mana merupakan interpretasi terhadap ungkapan-ungkapan baik secara lisan atupun tulisan yang dilakukan oleh orang yang berbeda dan bersifat personal.

Sehingga tujuan dalam hermeneutik yang berkembang ketika masa itu ialah untuk menerjemahkan bentuk-bentuk ekspresi manusiawi dari peristiwa mental manusia.

Sehingga pada perkembangan sejarah, hermeneutik menjadi sebuah metode penafsiran. Yang kemudian, berkembang pesat di lingkungan gereja untuk memahami pesan-pesan Yesus dalam kitab suci.

Dari perkembangannya sebagai metode penafsiran terhadap kitab suci, berikutnya hermeneutik direfleksikan secara filosofis sebagai metode-metode penafsiran dalam disiplin ilmu sosial dan humaniora, sama halnya yang dilakukan oleh Scheleirmacher dan terutama Wilhelm Dilthey.

Sejak abad ke-17, hermeneutika sebagai metode penafsiran dan filsafat penafsiran berkembang  luas dalam keilmuan dan dapat diadopsi oleh semua kalangan yang ditandai oleh pengembangan kajian yang dilakukan para tokoh hermeneutik.

Di antara mereka adalah Wilhelm Dilthey, Scheleirmacher, Betty, hingga Paul Recouer, menjadikan ilmu hermeneutik berkembang dan meluas dalam konteks ilmu pengetahuan, tidak sebatas diperuntukan dalam kitab suci khususnya Bibel.

Seperti ilmu hukum, sejarah, seni, kesusastraan, filsafat, maupun bahasa atau semua yang masuk dalam geisteswissenschaften, dan ilmu-ilmu kemanusiaan atau ilmu tentang kehidupan (life science).

Halaman:

Editor: Dani Saputra

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x