Menurut perspektifnya, dalam upaya memahami wacana ada unsur penafsir, teks, maksud pengarang, konteks historis, dan konteks kultural.
2. Wilhelm Dilthey (1833 -1911)
Ia adalah tokoh hermeneutika metodis, yang berpendapat bahwasanya proses pemahaman berawal dari pengalaman, yang kemudian mengekspresikannya.
Pengalaman hidup manusia merupakan sebuah neksus struktural yang mempertahankan masa lalu sebagai sebuah kehadiran masa kini.
3. Edmund Husserl (1889 -1938)
Ia adalah tokoh hermeneutika fenomenologis, menyebutkan bahwasanya proses pemahaman yang benar harus mampu membebaskan diri dari prasangka, dengan membiarkan teks berbicara sendiri.
Oleh sebab itu, menerjemahkan suatu teks berarti secara metodologis mengisolasikan teks dari hal apapun yang tidak ada hubungannya, termasuk bias-bias subjek penafsir dan membiarkannya mengomunikasikan maknanya sendiri pada subjek.
4. Martin Heidegger (1889 -1976)
Ia adalah tokoh hermeneutika dialektis, yang menjelaskan mengenai pemahaman sebagai sesuatu yang muncul dan sudah ada mendahului kognisi.
Oleh karena itu, penafsiran atau pembacaan selalu merupakan pembacaan ulang atau penafsiran ulang.