Pelajaran dari Buku Berani Tidak Disukai, Sebuah Fenomena untuk Membebaskan Diri

- 10 Juni 2022, 13:39 WIB
Ilustrasi. Pelajaran dari Buku Berani Tidak Disukai, Sebuah Fenomena untuk Membebaskan Diri
Ilustrasi. Pelajaran dari Buku Berani Tidak Disukai, Sebuah Fenomena untuk Membebaskan Diri /Pixabay

Berfokus pada tujuan ke depan adalah hal penting menurut pandangan teleologis Adler.

Kedua, Adler menyebutkan bahwa untuk meraih kebahagiaan, kita harus bisa menahan diri dari amarah dan tidak perlu menyimpan hasrat untuk diakui orang lain.

Karena amarah memang seringkali jadi sumber masalah, dan pengakuan orang lain seringkali menjadikan manusia serakah.

Namun, satu hal sangat rancu dan 'bahaya'. Menurut Adler, kita tidak hidup untuk memuaskan ekspektasi orang lain. Yaps, ini memang benar.

Agar terbebas dari stress, kita harus hidup untuk tujuan dan cita-cita kita sendiri, karena menuruti ekspektasi orang lain tidak akan ada habisnya.

Contoh yang bisa diambil dari buku ini adalah tentang ekspektasi dari orang tua ke anaknya.

Adler mengatakan bahwa kita harus memilih jalan terbaik yang diyakini meskipun itu menentang orang tua.

Tetapi melawan, memberontak, menentang atau apapun itu terhadap orang tua bukanlah sesuatu yang boleh dilakukan.

Ini beberapa paragraf yang seakan 'menyuruh' kita untuk melawan orang tua dan menjunjung tinggi keyakinan.

PEMUDA: Hei, tunggu sebentar. Apakah maksudmu tidak penting bagaimana sedihnya orang tuaku dibuatnya?

Halaman:

Editor: Dani Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah