Warung Kopi Legendaris Mbah Tekluk Ponorogo, Berdiri Sejak 1950, Jadi Langganan Para Pejabat

29 Februari 2024, 07:00 WIB
Warung Kopi Legendaris Mbah Tekluk Ponorogo, Berdiri Sejak 1950, Jadi Langganan Para Pejabat /

TRENGGALEKPEDIA.COM - Kabupaten Ponorogo, selain terkenal dengan kesenian Reyog-nya yang megah, juga menyimpan ratusan warung kopi yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakatnya.

Salah satu yang menonjol adalah Warung Kopi Mbah Tekluk, sebuah tempat yang tidak hanya menyajikan kopi berkualitas, tetapi juga membawa nostalgia dan kehangatan budaya.

Berlokasi di Jalan Sukarno Hatta, Kelurahan Banyudono, Warung Kopi Mbah Tekluk telah menjadi salah satu warung kopi legendaris sejak tahun 1950-an.

Baca Juga: Berdiri Sejak 1984, Inilah Warung Soto Legendaris di Ponorogo, Cek Lokasinya

Meskipun zaman berganti dan gelombang coffe shop modern mengalir, warung kopi sederhana ini tetap menjadi tempat yang ramai dikunjungi setiap harinya.

Tak hanya warga biasa, tetapi juga tokoh-tokoh penting seperti politisi, pejabat, bahkan menteri pernah singgah untuk menikmati secangkir kopi yang otentik dan khas cita rasanya.

Bahkan Anies Baswedan pun pernah meluangkan waktu untuk menikmati kehangatan kopi di warung ini saat berkunjung ke Ponorogo.

Baca Juga: Daya Tarik Telaga Ngebel Ponorogo, Masih Jadi Pilihan Berlibur di Tahun 2024, Banyak Aktivitas Bisa Dilakukan

Warung Kopi Mbah Tekluk tidak memiliki bangunan permanen, hanya ditutupi dengan tenda terpal.

Suasana sederhana inilah yang menarik minat para pelanggan, yang seringkali antre sebelum warung dibuka pada pukul 04.00 hingga 09.00 pagi setiap harinya.

Mbah Tekluk, sang pemilik warung yang legendaris, telah berpulang pada tahun 2019 di usia 95 tahun. Kini, warung ini dikelola oleh Riana, cucunya, yang mewarisi semangat dan kehangatan warung tersebut.

Baca Juga: Destinasi Wisata Alam Ponorogo yang Rugi Dilewatkan Jika Berkunjung ke Ponorogo 2024, Pesonanya Bikin Nagih

Di warung Kopi Mbah Tekluk, suasana ramai dan hangat terasa. Para pelanggan biasa duduk di depan sang penjual atau menggunakan dingklik di trotoar karena keterbatasan tempat.

Mereka tidak hanya menikmati kopi, tetapi juga jajanan seperti jadah bakar, tempe bakar, tahu bakar, dan nasi kucing.

Namun, yang paling diminati adalah jadah bakar yang disajikan hangat setelah dibakar menggunakan tungku arang.

Baca Juga: Kaya Ragam Kuliner Lezat, Ini 5 Lokasi Makan Legendaris di Ponorogo, Lokasinya Strategis, Menunya Bikin Nagih!

Dengan harga yang terjangkau, kopi di Warung Kopi Mbah Tekluk hanya dijual seharga Rp 3.000 per cangkir, sementara jajanan rata-rata dijual seharga seribu rupiah.

Warung Kopi Mbah Tekluk bukan hanya tempat untuk menikmati kopi, tetapi juga merupakan bagian dari sejarah dan kehidupan sosial masyarakat Ponorogo.

Warung ini menghadirkan kehangatan suasana dan cita rasa kopi yang tak tertandingi, warung ini terus mempertahankan eksistensinya sebagai salah satu tempat yang harus dikunjungi di Ponorogo.***

Editor: Dani Saputra

Tags

Terkini

Terpopuler