Selain Menguntungkan, Bertani Porang Juga Bisa Mengurangi Aktifitas Petani Menebang Pohon

- 18 Februari 2021, 18:32 WIB
Tanaman porang dan pepaya yang siap panen.
Tanaman porang dan pepaya yang siap panen. /Trenggalekpedia.com/Dani Saputra

Kesadaran semacam ini tidak sepenuhnya dimiliki oleh petani. Mukhlis sendiri mengakui bahwa menanam jagung di bawah rimbunan pohon sama halnya mengurangi hasil panen. Pertumbuhan jagung menjadi kurang maksimal.

Di lahannya sendiri dan di lahan perhutani yang ia garap hampir semuanya ditanami porang.  Jika dibandingkan, menurutnya malah justru menguntungkan porang. Dari segi waktu dan biaya juga lebih hemat.

"Dulu itu waktu pertama kali menanam porang, cibiran sering kali datang, bahkan ada yang sampai  menyakitkan hati Mas,

"Tapi ya mau bagaimana lagi, saya kira masyarakat lebih membutuhkan contoh daripada omongan. Kini terbukti, di dukuh saya saja sudah banyak yang mencoba menaman porang setelah tahu keuntungannya," imbuhnya.

Kini selain menamami lahan miliknya dengan porang, Mukhlis juga mencoba menanam pepaya. Ia melihat potensi keuntungan ada ketika bertani pepaya.

Baca Juga: UPDATE, Kode Redeem Gratis Free Fire Terbaru Kamis 18 Februari 202

"Di sela-sela pepaya, kini ada beberapa yang saya tanami porang Mas, sebagian lagi belum. Menunggu pohon pepayanya sedikut rimbun karena porang lebih suka jika media tanamnya teduh,

Menurut Mukhlis, dari pada jagung lahan di tempatnya lebih cocok ditanami porang dan pepaya, mengingat kedua tanaman ini tidak membutuhkan pupuk kimia yang banyak, berbeda jauh dengan jagung.

"Kalau dilihat dari skala produksi, jagung itu lebih mahal dan panennya juga cuma sekali, kalau pepaya kan bisa mingguan, meskipun proses menunggunya kisaran 6 sampai 7 bulan baru siap panen,” imbuh Mukhlis.

Baca Juga: PBSI Minta Pebulutangkis Divaksin Jelang Turnamen Swiss Terbuka dan All England

Halaman:

Editor: Rendi Mahendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x