TRENGGALEKPEDIA.COM - Ludruk merupakan kesenian teater rakyat yang berasal dari provinsi Jawa Timur,yang berisi cerita kalangan rakyat jelata.
Di kota Surabaya ludruk masih sering dipentaskan, dan masih bertahan sampai saat ini meski pemainnya hanya beberapa puluh orang saja.
Ludruk merupakan jenis teater tradisi. Artinya ludruk muncul dari ekspresi rakyat. Tema ceritanya diangkat dari permasalahan keseharian rakyat.
Dipentaskan menggunakan bahasa sehari-hari yang biasa digunakan masyarakat kalangan bawah. Maka dari itu ludruk dinilai sebagai teater rakyat.
Ludruk mulai terkenal pada abad ke-12. Kini namanya menjadi Ludruk Bandhan. Ludruk Bandhan ini sejenis pameran kekuatan dan kekebalan yang bersifat magis dengan menitik beratkan pada kekuatan batin.
Ludruk Bandhan biasanya di tampilkan di tanah lapang. Alat musik untuk mengiringi pementasan ludruk di antaranya kendang dan jidor. Ludruk Bandhan berkembang menjadi Lerok.
Baca Juga: Air Terjun Tumpak Sewu, Serpihan Surga Duniawi dari Kabupaten Lumajang
Lerok berasal dari kata “lira”, yang merupakan alat musik petik seperti kecapi. Alat ini digunakan selama pertunjukan Pak Santik, ialah seorang petani dari Jombang, Jawa Timur, yang merupakan tokoh yang memperbaharui kesenian ludruk.
Selama pementasan, dia memakai riasan muka dan ikat pada kepala. Dadanya dibiarkan terbuka tanpa kain penutup. Celananya terkulai hingga atas mata kaki dan berwarna hitam. Dia juga menyampirkan selendang yang biasa di kenal dengan sebutan sampur.