Ini Keunikan Wedang Ronde Petruk Tulungagung, Berdiri Sejak 1955, Jadi Langganan Para Pejabat

- 28 Maret 2024, 07:00 WIB
Ini Keunikan Wedang Ronde Petruk Tulungagung, Berdiri Sejak 1955, Jadi Langganan Para Pejabat
Ini Keunikan Wedang Ronde Petruk Tulungagung, Berdiri Sejak 1955, Jadi Langganan Para Pejabat /Instagram @ronderohmat

 

TRENGGALEKPEDIA.COM - Tulungagung, sebuah kota kecil yang terletak di Jawa Timur, dikenal dengan kekayaan budaya dan kuliner yang melimpah.

Salah satu kuliner legendaris yang telah menjadi ikon kota ini adalah Wedang Ronde Petruk, yang ternyata menjadi favorit di kalangan pejabat dan masyarakat sejak lebih dari setengah abad yang lalu.

Warung Wedang Ronde Petruk, yang berlokasi di Jalan Wage Rudolf Supratman, Kutoanyar, sebelah timur jembatan Sembung, telah berdiri teguh selama lebih dari 50 tahun.

Dibuka mulai jam 17.00 hingga 20.00 WIB, warung ini selalu ramai dengan pelanggan setianya, bahkan seringkali kehabisan stok sebelum waktu tutup.

Baca Juga: Iklan Garansi Tepat Waktu Shopee Bikin Netizen Geger karena Ada Vidi Aldiano

Pemilik warung ini adalah Sutris, seorang warga Desa Sobontoro, Boyolangu, Tulungagung.

Awal mula warung ini didirikan oleh mertuanya, Suraji, pada tahun 1955. Nama "Petruk" sendiri merupakan panggilan akrab bagi almarhum Suraji yang dulu berjualan di depan Barata.

Setelah meninggal, warung ronde tersebut diwariskan kepada anak-anaknya. Namun, bisnis warisan keluarga itu tidak berjalan lancar, sehingga Sutris diminta untuk mengambil alih pada tahun 1998.

Baca Juga: Inilah Resep Es Blewah Jeruk Madu Minuman yang Menyehatkan, dan Segar yang Cocok untuk Berbuka Puasa

Penghargaan bidang kuliner tradisional yang pernah diterima oleh Sutris dari Gubernur Jawa Timur, Sularso pada periode 1988-1993 menjadi bukti prestasi atas cita-cita dan dedikasinya dalam mempertahankan kelezatan warisan kuliner ini.

Ronde Petruk menjadi primadona setiap acara yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Tulungagung, bahkan hingga saat ini di bawah kepemimpinan Bupati Maryoto Birowo.

Sutris sendiri tak pernah menyangka bahwa warung Wedang Ronde Petruk bisa bertahan hingga saat ini.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Kuliner Bebek Goreng Paling Populer di Surabaya, Dagingnya yang Empuk Bikin Nagih

Bahkan dari hasil penjualan wedang ronde ini, dia berhasil menunaikan ibadah haji pada tahun 2014.

Harganya yang terjangkau, hanya Rp 6.000 per porsi, menjadikannya sebagai pilihan utama masyarakat setempat.

Dengan harapan untuk mewariskan warisan kuliner ini kepada anak cucunya kelak, Sutris tetap setia menjaga dan mengembangkan cita rasa Wedang Ronde Petruk.

Warisan kuliner legendaris ini tidak hanya menciptakan kenangan manis bagi para pejabat dan masyarakat Tulungagung, tetapi juga menjadi simbol kekayaan budaya yang patut dilestarikan dan dijaga hingga generasi mendatang.***

Editor: Dani Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x