Hati tempat lahirnya perasaan nurani manusia dan Rasulullah senantiasa mengajarkan untuk menjaga kesucian hati agar terhindar dari penyakit hati yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Kedua, selayaknya umat yang beriman janganlah berkata dusta, berkata kotor, mengejek, menfitnah, menggunjing, berdebat, bersilat lidah, serta menghina orang lain.
Karena sesungguhnya lidah dapat menjerumuskan manusia ke jurang kehidupan.
Terdapat istilah “mulutmu, harimaumu”, keselamatan kita di dunia maupun di akhirat tergantung apa yang kita ucapkan.
Dalam prosesnya manusia harus menjaga tutur kata, karena apa yang kita ucapkan tersebut bisa menjadi bomerang untuk diri sendiri.
Rasulullah SAW bersabda, bahwa “Sesungguhnya kebanyakan dosa anak Adam terdapat pada lidahnya” (HR at-Thabrani).
Ketiga, suka meremehkan orang lain, sombong intelektual, merasa paling superior padahal berkualitas lemah.
Salah satu penyakit akal yang sering dijumpai di masyarakat, mereka menganggap diri mereka paling pintar dan dapat diandalkan tanpa mau intropeksi diri, padahal di atas langit masih ada langit.
Baca Juga: Terlanjur Ghibah di Bulan Ramadhan? Begini Hukum dan Penjelasan Tentang Ghibah
Manusia seharusnya selalu merasa rendah hati dan belajar dari pengalaman yang pernah ditemui sehingga tidak timbul perasaan besar kepala.