24 Februari Merupakan Hari Lahirnya IPNU, Simak Sejarah Lengkapnya Berikut

22 Februari 2022, 06:00 WIB
24 Februari setiap tahunnya merupakan peringatan hari lahirnya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama atau IPNU. /ipnuipppnumambak.or.id

TRENGGALEKPEDIA.COM - Tepat pada 24 Februari setiap tahunnya adalah hari ulang tahun dari organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama atau disingkat IPNU. Simak sejarah lengkapnya berikut ini.

IPNU merupakan salah satu badan otonom dibawah naungan organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU).

Didirikan pada tanggal 20 Jumadil Akhir tahun 1373 Hijriyah atau bertepatan dengan 24 Februari 1954 Masehi di Semarang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Daftar Hari Peringatan Nasional dan Hari Peringatan Internasional yang Diperingati Bulan Maret 2022

Fase Awal Munculnya Jam'iyah NU

Munculnya organisasi IPNU ini bermula dari adanya jamaah muslim yang bersifat lokal atau kedaerahan.

Jam'iyah atau kelompok yang terdiri dari para pelajar dan santri tersebut mayoritas ada di pesantren-pesantren yang dikelola dan diasuh para ulama.

Kian lama, jam'iyah tersebut mulai banyak berkembang dan muncul di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Namun, antara satu dengan yang lain, Jam‘iyah tersebut tidak memiliki jalur dan hubungan yang jelas.

Dikarenakan, setiap daerah, Jam'iyah tersebut mempunyai nama yang berbeda-beda.

Salah satu contohnya yakni di Surabaya, berdiri jam'iyah bernama Tsamrotul Mutafidin pada tahun 1936.

Kemudian, terbentuk juga IMNU atau Ikatan Murid Nahdlatul Ulama pada tahun 1945 dalam perannya untuk memersatukan para pelajar NU memerangi penjajah Jepang.

Baca Juga: Puncak Acara Harlah Ke-98 NU Dilakukan Secara Terbatas di Masjid Istiqlal

Meskipun perbedaan nama, tetapi aktifitas dan haluannya sama yaitu melaksanakanb faham atau ajaran Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah.

Latar Belakang Berdirinya IPNU

Berdirinya IPNU tak lepas dari berbagai aspek, seperti aspek ideologi bernegara, pendidikan, hingga sosial.

Secara ideologis, mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim berhaluan Ahlussunah Wal Jama'ah.

Agar faham tersebut tetap lestari dari generasi ke generasi, maka dinilai sangat perlu untuk pembentukan kader-kader muda.

Kader tersebut perlu dipupuk agar dapat mengkoordinir dalam mengamalkan, mempertahankannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian, yang menjadi latar belakang secara pedagogis atau dalam segi pendidikan, yakni adanya keinginan untuk menjembatani kesenjangan antara pelajar dan mahasiswa.

Terutama, kesenjangan di lembaga pendidikan umum dan pelajar di pesantren.

Secara sosiologis, adanya tujuan, kesadaran dan keikhlasan akan pentingnya wadah untuk membina generasi ke generasi, dalam meneruskan perjuangan para Ulama NU untuk bangsa Indonesia.

Berdirinya IPNU

Atas berbagai latar belakang yang memerlukan suatu wadah yang dapat mempersatuka para pelajar NU, muncullah gagasan untuk menyatukan Jam'iyah dari berbagai daerah di Indonesia.

Penamaan dan langkah-langkah pembentukannya kemudian diusulkan dalam muktamar Ma‘arif pada tanggal 24 Februari 1954 M di Semarang.

Usulan dan gagasan ini dipelopori oleh mayoritas santri dan pelajar dari Yogyakarta, Solo dan Semarang.

Perwakilan pelajar dalam muktamar tersebut antara lain Sofwan Cholil Mustahal, Abdul Ghoni, Farida Ahmad, Maskup dan M. Tolchah Mansyur.

Gagasan para pelajar dan santri tersebut dapat sangat diterima, dan tidak ada penolakan dari muktamar.

Dengan suara bulat, melalui musyawarah hingga sampai mufakat, kemudian dilahirkan suatu organisasi yang bernama IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama).

Dari empat tokoh tersebut, dipilihlah ketua umum IPNU untuk pertama kalinya yang diamanhkan kepada M. Tolchah Mansur.

Hingga saat ini, pada tanggal 24 Februari setiap tahunnya, dicanangkan sebagai hari lahirnya IPNU.

IPNU juga merupakan organisasi termuda di lingkungan NU sebagai badan otonom.

Langkah awal untuk memasyarakatkan IPNU ke berbagai daerah, diadakanlah Konferensi Lima Daerah (KOLIDA).

Lima daerah tersebut mencakup Yogyakarta, Semarang, Kediri, Surakarta dan Jombang.

Hasil konferensi tersebut, ditunjuklah M. Tolchah Mansur sebagai pucuk pimpinan atau pimpinan pusat.

Selang kurang lebih satu tahun, konggres pertama IPNU diadakan pada 24 Februari-3 Maret 1955.

Konggres pertama tersebut, juga mencetuskan wadah bagi pelajar putri NU dengan tujuan yang sama, yakni IPPNU (Ikatan Pelajar Putri NU).

Demikian sejarah berdirinya IPNU, yang hingga kini selalu diperingati pada tanggal 24 Februari setiap tahunnya.***

Editor: Dani Saputra

Tags

Terkini

Terpopuler