TRENGGALEKPEDIA.COM—Pasukan keamanan Myanmar menewaskan 22 pengunjuk rasa anti kudeta di Hlaingthaya, Myanmar pada Minggu 16 Maret 2021 setelah pabrik-pabrik yang didanai oleh China terbakar.
Sementara 16 pengunjuk rasa lainnya tewas di tempat lain menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).
Hal tersebut menjadi hal kejadian paling berdarah sejak kudeta 1 Februari 2021 terhadap pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Kedutaan Besar China mengatakan banyak staf China terluka dan terperangkap dalam serangan pembakaran oleh penyerang tak dikenal di pabrik garmen di Hlaingthaya.
Baca Juga: Misteri Pembongakaran Makam Korban Covid-19, Polisi: Ada Enam Orang yang Mengambil Jenazah
Ketika asap membubung dari kawasan industry tersebut, pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa di pinggiran kota yang merupakan rumah bagi para migran dari seluruh negeri.
“Itu sangat mengerikan. Orang-orang ditembak di depan mata saya. Itu tidak akan pernah menghilang dari ingatan saya, ” kata seorang jurnalis foto di tempat kejadian yang tidak ingin disebutkan namanya dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Ramalan Shio Besok, 16 Maret 2021: Keberuntungan untuk Shio Kuda sampai Shio Babi