Napak Tilas 72 Tahun Kematian Tan Malaka di Kediri

- 22 Februari 2021, 14:35 WIB
Madilog oleh Tan Malaka
Madilog oleh Tan Malaka /Twitter/Viki_Wahyu/

TRENGGALEKPEDIA.COM - Banyak versi cerita tentang kematian Datuk Ibrahim Tan Malaka. Salah satu Pahlawan Pejuang Kemerdekaan Indonesia ini meninggal pada 21 Februari 1949 di Kediri.

Cerita pertama berasal dari Desa Petok Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri.

Di sana, terdapat monumen yang berada di belakang pekarangan milik warga, tempatnya berada di dekat rerimbunan pohon bambu.

Baca Juga: Oplos Pupuk Cair, 12 Orang Diringkus Satreskrim Polres Kediri Kota

Monumen dengan tinggi 150 sentimeter itu menancap di tepi Sungai Brantas. Pada plakat monumen bertuliskan :

“Mengenang

Datuk Ibrahim Gelar

TAN MALAKA

(1897 – 1949)

PAHLAWAN NASIONAL

Surat Keputusan

Presiden Republik Indonesia

No. 53 Tanggal 28 Maret 1963”

 Baca Juga: Ikatan Cinta 22 Februari 2021: Elsa Dirundung Masalah Bertubi, Dicerai Nino hingga Terancam Dipenjara

Tugu Tan Malaka ini menjadi salah satu bukti sejarah kelam pembunuhan sang pahlawan revolusioner asal Sumatra Barat itu, 72 tahun silam. Warga sekitar meyakini bahwa Tan Malaka dieksekusi di lokasi tersebut dan di hanyutkan di sungai Brantas.

Hal itu didasari oleh saksi sejarah pada saat itu yang bernama Mbah Alip, warga setempat melihat jenazah Tan Malaka yang  terbunuh  menyangkut  di  tempat  penyeberangan  perahu  getek. 

Karena ketakutan  dia  kemudian  mendorong  jenazah  itu  ke  tengah  sungai  hingga  akhirnya benar-benar terhanyut.

Baca Juga: Jalur Kedunggedeh-Lemahabang Akibat Banjir Jakarta, 6 Perjalanan KA Daop 7 Madiun Dibatalkan

Sementara, versi kedua berasal dari Desa Selopanggung Kecamatan Semen Kabupaten Kediri. Harry Poeze, Sejarawan asal Belanda mengungkapkan hal yang berbeda mengenai kematian Tan Malaka.

Dikutip Trenggalekpediacom dari ANTARA pada 21 Februari 2021, dia menemukan bahwa Tan Malaka di tembak oleh Soekotjo di Desa Selopanggung di Lereng Gunung Wilis, Kediri pada 21 Februari 1949.

Baca Juga: Episode Perdana 'Vincenzo' Dapat 8,7 Persen Rating Pononton, Song Joong-ki: Saya Bisa Begadang

"Sesudah Tan Malaka ditembak, ada perjanjian antara Soekotjo dan Brigade Surachmad untuk merahasiakan kematian Tan Malaka karena takut pengikut Murba dendam," ujar Harry.

Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam mengungkapkan, penggalian makam yang diyakini Makam Tan Malaka di Desa Selopanggung pada 12 November 2009, secara ilmiah masih menjadi perdebatan tentang kepastian DNA Tan Malaka.

Baca Juga: Kematian Akibat Covid-19 di Amerika Serikat Hampir 500.000 Orang

Tapi, hal itu tidak menyurutkan untuk memindahan makam Tan Malaka ke TMP Kalibata, Jakarta.

Sedangkan Sejarawan Bonnie Triyana berpendapat bahwa, nilai-nilai penting tentang sosok pahlawan asal Sumatra itu dalam bererjuang melawan penjajahan melalui pemikiran merdeka 100 persen, seharusnya bisa dijabarkan dan dimaksukkan dalam pelajaran di sekolah dan diajarkan pada siswa.

Baca Juga: Estetik dan Meriah, Reza Arap dan Wendy Walters Akhirnya Gelar Resepsi Pernikahan

Langkah tersebut, menurutnya, lebih produktif dan berguna dari pada berkutat pada permasalahan pemindahan makam Tan Malaka di Selopanggung, Kediri, Jawa Timur.

Sosok pahlawan revolusioner serta sejarah Tan Malaka memang pernah dibungkam dalam sejarah Indonesia.

Baca Juga: 7 Kejahatan pada Diri Sendiri yang Jarang Diketahui Orang

Bahkan, gagasanya tertuang dalam beberapa buku, antara lain Materialisme, Dealektika dan Logika (Madilog 1943); Menuju Republik Indonesia (Naar de Republiek Indonesia;1925) dan Gerilya, Politik, dan Ekonomi (Gerpolek;1948).***

 

Editor: Okpriabdhu Mahtinu

Sumber: Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x