Kisah Anjing Pelacak yang Bantu Temukan Seluruh Korban Longsor di Ngetos, Nganjuk

- 22 Februari 2021, 15:56 WIB
Anjing pelacak berjenis Doberman seperti yang digunakan TIM SAR dalam evakuasi korban bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Ngetos, Nganjuk/
Anjing pelacak berjenis Doberman seperti yang digunakan TIM SAR dalam evakuasi korban bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Ngetos, Nganjuk/ /Ihtar/Pixabay

Anjing dilatih melewati rintangan. Di alam, rintangan beragam misalnya besi, kawat, yang bisa menghambat pencarian.

"Jika tidak terbiasa otomatis dia (anjing) akan terganggu. Itu dibiasakan, ketangkasan, lompat, masuk terowongan. Jadi, latihannya tidak hanya pencarian," kata dia, Kamis, 18 Februari 2021, sebagaimana dikutip dari laman Antara Jatim.

Baca Juga: Hollywood akan Remake Film 'Train to Busan', Libatkan Sutradara Indonesia

Ajing pelacak juga mempunyai jadwal latihan rutin setiap pagi satu kali.

Tak hanya itu, makanan dan vitamin para anjing pelacak itu juga diperhatikan.

Anjing pelacak dilatih untuk tidak makan sembarangan. Terlebih lagi di lokasi bencana.

Saking menjaganya, setiap kali ada panggilan kemanusiaan membantu mencari para korban, urusan makan, minum pun selalu dibawakan bekal dari rumah.

Baca Juga: Pemerintah akan Umumkan Lowongan CPNS 2021, Ini Formasi dan Syaratnya!

Pencarian korban dilakukan dalam rentang waktu 20 menit. Setelahnya, anjing harus istirahat lebih dari satu jam.

Jika dipaksakan, anjing bisa sakit. Tentu imbasnya, menjadi tidak optimal membantu pencarian.

Bagi Puji Widodo, memastikan kesehatan anjing yang dilatihnya sangat penting. Untuk itu, perawatan juga diperlukan.

Halaman:

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: ANTARA Jatim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x