Kisah Anjing Pelacak yang Bantu Temukan Seluruh Korban Longsor di Ngetos, Nganjuk

- 22 Februari 2021, 15:56 WIB
Anjing pelacak berjenis Doberman seperti yang digunakan TIM SAR dalam evakuasi korban bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Ngetos, Nganjuk/
Anjing pelacak berjenis Doberman seperti yang digunakan TIM SAR dalam evakuasi korban bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Ngetos, Nganjuk/ /Ihtar/Pixabay

Baca Juga: Krisis Air Bersih di NTT, Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Komitmen Berikan Solusi

Proses pencarian korban tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, tidaklah mulus. Salah satu kendalanya adalah faktor cuaca dan guyuran hujan.

Awal Kejadian dan Proses Evakuasi Korban Longsor

Bencana tanah longsor terjadi pada Minggu, 14 Februari 2021 malam hari, usai diguyur hujan sedang hingga lebat sejak sore hari.

Banyak warga yang memilih tinggal di dalam rumah setelah hujan seharian melanda Kabupaten Nganjuk, termasuk di areal perbukitan di daerah itu.

Baca Juga: Kembali Memanas, China Ketahuan Membangun Pangkalan Militer Besar-besaran di Laut Natuna Utara

Area di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Nganjuk memang terletak di areal perbukitan yang memang rawan.

Setidaknya terdapat 10 rumah rusak tertimpa reruntuhan tanah dari bukit setinggi 50 meter di belakang rumah mereka.

Bencana alam itu mengakibatkan 21 orang dinyatakan hilang dari 186 orang penduduk setempat.

Baca Juga: Israel Danai Vaksin Covid-19 untuk Suriah Sebagai Rasa Simpatik Pertukaran Tahanan Warga Sipilnya

Halaman:

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: ANTARA Jatim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x