Kisah Anjing Pelacak yang Bantu Temukan Seluruh Korban Longsor di Ngetos, Nganjuk

- 22 Februari 2021, 15:56 WIB
Anjing pelacak berjenis Doberman seperti yang digunakan TIM SAR dalam evakuasi korban bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Ngetos, Nganjuk/
Anjing pelacak berjenis Doberman seperti yang digunakan TIM SAR dalam evakuasi korban bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Ngetos, Nganjuk/ /Ihtar/Pixabay

Sejak tanah longsor menimpa, korban berhasil ditemukan hingga hari keenam pencarian pada Jumat, 19 Februari 2021.

Dari 21 orang korban, dua orang di antaranya selamat sedangkan sisanya meninggal dunia.

Titik temuan korban bencana tanah longsor di Nganjuk tidak langsung dibuat satu titik, melainkan dibentuk dengan tiga sisi atau segitiga.

Baca Juga: Banjir Jakarta, Jadwal Perjalanan KA di Daop 7 Madiun Terganggu hingga Dibatalkan

Hal itu karena dimungkinkan korban tertimpa bangunan, sehingga menghalangi fokus pencarian dari anjing.

Namun, titik itu pun juga tidak mengecewakan. Nyatanya, setelah proses pendeteksian oleh anjing pelacak yang kemudian ditindaklanjuti petugas, terbukti titik-titik tersebut benar adanya dan akhirnya para korban dapat ditemukan.

Korban terakhir ditemukan setelah enam hari pencarian adalah seorang laki-laki, diidentifikasi bernama Darimun (80).

Baca Juga: Napak Tilas 72 Tahun Kematian Tan Malaka di Kediri

Darimun ditemukan meninggal dunia di sektor A pada Jumat, pukul 08.46 WIB.

Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung Pratama yang juga di lokasi posko utama di Kantor Kecamatan Ngetos, mengatakan berdasarkan standar operasional prosedur (SOP), apabila semua korban terdata sudah berhasil ditemukan, proses evakuasi dihentikan.

Halaman:

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: ANTARA Jatim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x