Network
TRENGGALEKPEDIA.COM - Akhir-akhir ini, tanaman porang menjadi topik primadona di masyarakat.
Bagaimana tidak, hasil panen tanaman porang ini bisa terjual dengan harga tinggi.
Kini, beberapa petani sudah mulai membudidayakan porang. Tak takut jika tidak laku, karena permintaan pasar dari porang ini diprediksi akan selalu tinggi.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Tentang Wanita Scorpio, Salah Satunya Setia
Baca Juga: Dalam Urusan Asmara, ini Pasangan Zodiak Terbaik untuk Cancer
Di Jawa Timur, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan tanaman porang dalam kesempatannya saat berkunjung ke Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Rabu 24 Februari 2021, sebagaimana dikutip dari Antara Jatim.
Tanaman berjenis umbi-umbian ini, bisa tumbuh di wilayah tropis dan subtropis untuk membantu peningkatan ekonomi.
Di Indonesia sendiri, tanaman porang tumbuh secara liar karena masih jarang dikenal sehingga tidak ada upaya budidaya sebelumnya.
Baca Juga: Seluruh Bandara Akan Gunakan Tes Covid-19 GeNose Mulai 1 April 2021
Padahal, potensi tanaman ini sangat luar biasa dan seharusnya bisa dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian.
"Tidak itu saja, kandungan tanaman porang bisa dimanfaatkan menjadi pengental pada makanan seperti sirop, es krim, dan juga agar-agar, bahan obat-obatan serta industri. Dari sini bisa kita lihat jika porang sangat menjanjikan," papar Ketua DPD RI.
Informasi yang beredar di masyarakat terkait tanaman porang ini juga membuat petani mulai melirik karena nilai ekonominya yang tinggi.
Baca Juga: Sifat Kepribadian Zodiak Cancer, Positif dan Negatif
"Porang menjadi salah satu bentuk kekayaan tanaman kita. Tapi, Indonesia masih memiliki banyak tanaman yang tumbuh liar yang memerlukan penelitian, sehingga kita tahu manfaat tanaman atau keanekaragaman hayati yang kita miliki," ucapnya.
Dilansir dari petanidigital.id, porang mengandung banyak manfaat, seperti glucomannan yang penting sebagai bahan baku industri hingga khasiat bagi kesehatan.
Berikut Manfaat Tanaman Porang:
1. Mencegah Penyakit Diabetes
Kandungan glukomanan dalam tanaman porang memiliki dampak positif untuk mencegah penyakit diabetes.
Baca Juga: Benarkah Indonesia Mendukung Pemilihan Ulang di Myanmar?
Sebab, kandungan glucomannan dalam umbi porang dapat menurunkan kadar gula dalam darah yang terlalu berlebihan.
Sebab itu, porang sangat cocok dijadikan makanan tambahan bagi para penderita diabetes.
Cara mengkonsumsinya pun beragam, bisa dicampur dengan bahan lain seperti ginseng untuk makanan atau minuman, sehingga khasiatnya akan lebih banyak.
2. Menurunkan Berat Badan
Cocok untuk program diet maupun menjaga berat badan, porang dapat dijadikan salah satu alternatif pengganti nasi sebagai sumber karbohidrat.
Baca Juga: Simpan Paket Sabu dan Ganja Linting, Laki-Laki di Kediri Dibui
Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi porang dalam bentuk suplemen.
Setiap suplemen mengandung glukomanan dari umbi tanaman porang yang sudah ditakar sesuai porsi.
Dengan mengkonsumsi secara rutin, maka 1.200 kalori mampu dibakar.
3. Mencegah Penyakit Jantung
Jika Anda mengonsumsi porang secara rutin, terutama bagi Anda yang memiliki permasalahan pada jantung, maka dapat berkhasiat untuk kesehatan Jantung Anda.
Baca Juga: BMKG Pantau Bibit Siklon Tropis, Waspada Gelombang Tinggi di Laut Jawa!
Selain itu, porang juga berkhasiat melancarkan peredaran darah sekaligus mengusir kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Dengan memiliki sirkulasi darah yang lancar maka Anda akan terhindar dari resiko penyumbatan pembuluh darah.
4. Menjadi Bahan Baku Barang Industri
Kandungan dalam umbi porang juga bisa dijadikan sebagai bahan perekat.
Baca Juga: Ekskavasi Situs Kumitir Kembali Dilanjutkan, Upaya Penelusuran Letak Keraton dan Ibu Kota Majapahit
Sebab itu, banyak industri yang memanfaatkannya untuk membuat perekat kertas dan lem ramah lingkungan.
Bahkan pembuatan kertasnya juga bisa dibuat dari porang.
Kandungan glucomannan-nya juga kerap digunakan sebagai bahan campuran untuk cat dinding, kain katun hingga parasut dan berbagai bahan imitas lainnya.***
