Tata Cara Sholat Sunah Tasbih, Tujuan hingga Maknanya

28 April 2022, 14:16 WIB
GUS Baha mengingatkan, sholat bukan sekadar mengharapkan surga atau menghindari neraka, tapi mencari hakikat sebai hamba Allah. (Foto Ilustrasi) /Pexels / Alena Darmel.

TRENGGALEKPEDIA.COM – Bagaimana tata cara dan apa tujuan salat tasbih dilaksanakan? Terlebih lagi pada malam ganjil di bulan Ramadhan?

Asal makna shalat menurut bahasa Arab ialah ‘do’a’, tetapi yang dimaksud di sini ialah ‘ibadat yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam, dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan’.

Kata ‘shalat’ pada dasarnya berasal dari kata   صلا ة, berasal dari kata kerja  صلى –يصلى. 

Selain itu, kata ‘shalat’ menurut  bahasa  mengandung  dua pengertian yakni ‘berdo’a’ dan ‘bershalawat’.

Dua kata tersebut berarti bahwa ungkapan ‘saya shalat’ dapat berarti ‘saya berdo’a’ atau ‘saya bershalawat’.

Baca Juga: Hukum Salat Idul Fitri Menurut Pandangan Para Ulama

Sedangkan berdoa yang diartikan dalam penafsiran tersebut yaitu berdo’a ataupun meminta hal- hal yang baik, nikmat, serta rezeki.

Sebaliknya, dengan bershalawat akan mendatangkan keselamatan, kedamaian, serta rahmat Allah SWT.

Shalat dalam penafsiran di atas merupakan do’a yang dilakukan buat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Untuk memohon pengampunan dari seluruh dosa, buat mensyukuri nikmat serta karunia Allah SWT. Dengan menolak kezaliman, serta buat menegakkan sesuatu kewajiban ibadah dalam agama.

Sedangkan kata ‘tasbih’ merupakan bentuk dasar (masdar) dari kata kerja yang artinya mensucikan dengan mengucapkan lafal tasbih.

Selain itu dapat diartikan menafikan Allah dari ciptaan dengan semua makhluk dari segala bentuk kekurangan, dengan ucapan subhanallah (maha suci Allah).

Lafal tasbih seringkali diucapkan atau digandengkan dengan lafal-lafal tahmid, tahlil, dan takbir.

Jadi shalat tasbih adalah shalat yang dalam setiap perpindahan dari satu gerakan ke gerakan lainnya mengandung pujian (tasbih, zikir) Allah SWT yang berbunyi:

Dalil perintah untuk bertasbih terdapat didalam Al Qur’an Surah Al Fath Ayat 9 :

Yang Artinya : “Agar kalian sekaligus beriman kepada Allah serta Rasul- Nya, memantapkan( Agama) Nya, membesarkan- Nya, serta bertasbih kepada- Nya di waktu pagi serta petang".

Di dalam ayat Al Qur’an, Allah SWT memerintahkan umat muslim mendirikan shalat, mengerjakan shalat bersama-sama, berkaum-kaum, menyatakan bahwa shalat itu menghalangi seorang muslim dari fahsya’ dan munkar.

Selain itu, Allah SWT memerintahkan umat muslim memelihara shalat dengan metode yang sangat sempurna, sangat baik, dan memerintahkan menegakkan shalat di waktu- waktu yang sudah didetetapkan.

Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Islam didirikan dari lima fondasi: bersaksi  bahwa tiada Tuhan yang sebenar-benarnya disembah selain Allah yang SWT  dan mengakui bahwaa Nabi Muhammad ialah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, melaksanakan haji jika mampu dan berpuasa di bulan Ramadhan". (H.R. Bukhari Muslim dari Ibnu Umar).

Tata Cara Shalat Tasbih

Semua riwayat menyepakati sholat tasbih terdapat empat rakaat. Jika shalat tasbih dilaksanakan pada siang hari, maka dilaksanakan dengan satu salam (niat empat rakaaat).

Sedangkan shalat tasbih yang dilaksanakan di malam hari, terdapat dua rakaat dan dua salam dengan bacaan tasbih 75 kali di tiap rakaatnya.

Jadi di dalam shalat tasbih akan terdapat 300 kali kalimat tasbih.

Secara umum shalat tasbih sama tatacara dengan lainnya, namun didalam kalimat tasbih terdapat bacaan tambahan yakni:

Adapun cara mengerjakannya ialah :

-Berdiri tegak menghadap kiblat dengan menucapkan niat denga sungguh-sungguh

-Setelah niat kemudian dilanjutkan dengan membaca do’a iftitah

-Ketika selesai membaca do’a iftitah kemudian dilanjutkan dengan membaca surah Al –Fatihah dan surat pendek yang lain

-Setelah itu membaca kalimat tasbih 15 kali

-Dilanjutkan bacaan rukuk dan membaca kalima tasbih 10 kali

-Membaca iktidal lalu membaca kalimat tasbih 10 kali

-Saat sujud membaca kalimat tasbih 10 kali

-Selanjutnya duduk di antara dua sujud 10 kali

-Sujud kembali dengan membaca tabih 10 kali

-Sebelum kembali takbir hendaknya duduk istirahat sambal membaca bacaan tasbih 10 kali, kemudian rakaat kedua membaca kalimat tasbih 10 kali dan membaca do’a tahiyat

-Terakhir adalah salam

Baca Juga: Hukum Memberikan Uang saat Hari Raya Idul Fitri Menurut Ust. Adi Hidayat

Jika dalam setiap rakaat membaca kalimat tasbih sebanyak 15 kali, maka jumlah yang dibaca dalam empat rakaat ialah 300 kalimat tasbih.

Apabila seorang kurang ingat mengerjakan salah satu gerakan di dalam shalat tasbih, kemudian dia melakukan sujud sahwi (sujud sebab kurang ingat), hingga dia tidak disarankan buat membaca tasbih di atas pada sujud sahwi tersebut.

Jika kurang ingat membaca tasbih di dalam salah satu gerakan shalatnya hingga dia menyempurnakannya pada gerakan yang lain tidak hanya pada waktu iktidal.

Sebab iktidal merupakan rukun shalat yang pendek waktunya sehingga jumlah teks tasbihnya secara totalitas senantiasa berjumlah 300 kali.

Tujuan Shalat Tasbih

Tujuan dari shalat ialah mengakui hati bahwa kita milik Allah SWT sebagai pencipta dan mengutus manusia untuk tunduk atas kebesaran dan kemuliannya.

Untuk itu, bagi seorang yang telah melaksanakan shalat dengan sungguh-sungguh, maka Alah SWT akan menciptakan hubungan relasi yang kuat, seperti istiqomah dan teguh melaksankan ibadah dan menjalankan segala perintahnya.

Shalat yang dilaksanakan dengan hati yang penuh taqwa dan mengharap ridho Allah SWT sehingga ibadah yang kita laksanakan dapat berpengaruh dalm jiwa dan menopang manusia untuk berakhlak mulia.

Dengan demikian shalat akan mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar.

Shalat tidak hanya merupakan perwujudan dan rasa terima kasih terhadap nikmat yang dianugerahkan Allah SWT, tetapi juga mempunyai dampak positif bagi yang melaksanakannya.

Seperti senantiasa terbentuk ikatan yang kokoh antara seseorang hamba serta pencipta.

Hal ini tentu akan memberikan kenikmatan, keamanan, ketenangan, serta keselamatan yang diwujudkan dalam bentuk statmen diri dan penghambaan diri kepada Allah SWT. (Hanifatul  Azizah)***

Editor: Okpriabdhu Mahtinu

Tags

Terkini

Terpopuler