Bulan Puasa Besok, Jokowi Rencakan Vaksinasi Pada Malam Hari di Daerah Mayoritas Muslim

- 20 Februari 2021, 21:56 WIB
Presiden Jokowi saat berbincang masalah kasus Covid-19 dan vaksinasi  di Indonesia, Istana Merdeka, Jakarta.
Presiden Jokowi saat berbincang masalah kasus Covid-19 dan vaksinasi di Indonesia, Istana Merdeka, Jakarta. /Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden/

TRENGGALEKPEDIA.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) merubah rencana jadwal vaksinasi yang dilakukan pagi hingga sore hari. Pemerintah akan melakukan vaksinasi pada malam hari pada bulan puasa mendatang.

Meski ketersediaan vaksin dan tenaga vaksinator masih menjadi masalah utama, pemerintah akan tetap melakukan vaksinasi untuk kategori prioritas.

Pelaksanaan vaksinasi pada malam hari selama bulan puasa ditujukan untuk daerah-daerah dengan penduduk mayoritas muslim.

Baca Juga: Museum SBY-Ani Jadi Polemik, Muannas Alaidid: Bikin Museum di Situasi Kita Hari Ini Tidak Pas

Baca Juga: Crunchyroll Awards 2021, Serial Jujutsu Kaisen Sabet Penghargaan 'Anime of The Year'

Namun, untuk daerah dengan mayoritas non-muslim, pemerintah akan tetap melaksanakan vaksinasi pada siang hari.

Awalnya, pemerintah berencana akan melakukan vaksinasi pada pagi hingga sore hari.

Namun, rencana jadwal vaksinasi tersebut telah diubah menjadi malam hari.

Baca Juga: 7 Kata-kata Romantis Andin dan Mas Al, Sinetron Ikatan Cinta: Saya Gak Mau Kamu Pergi!

Perubahan jadwal vaksinasi tersebut diungkapkan Jokowi dalam siaran kanal YouTube Sekretariat Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu 20 Februari 2021.

"Pada bulan puasa, kemungkinan kita akan tetap vaksinasi, yaitu di malam hari. Yang di siang hari daerah-daerah nonmuslim," ucap Jokowi.

Terkait hal ini, Jokowi juga mengungkap bahwa ketersediaan vaksin Covid-19 masih menjadi masalah utama dalam pelaksanaan program vaksinasi.

Baca Juga: Jelang Turnamen Pramusim 2021, Persik Kediri Belum Temukan Sosok Pelatih

Pemerintah memprediksi ketersediaan vaksin Covid-19 baru akan memadai pada semester dua atau pertengahan tahun 2021.

"Yang masih jadi problem adalah jumlah vaksin yang ada. Itu akan mencapai titik angka yang paling baik pada semester kedua," terang Jokowi.

Jokowi menambahkan, mungkin dalam satu bulan, vaksinasi bisa mencapai 30-40 juta.

Baca Juga: Amanda Manopo Mempersilakan Barbie Kumalasasari jika ingin Menggantikan Peran Andin di Ikatan Cinta

"Bulan Juni atau Juli baru menginjak angka itu," ujarnya.

Selain itu, ada hal lain yang menjadi persoalan dalam program vaksinasi ini.

Masalah tersebut adalah tenaga vaksinator. Hal itu disebabkan sebanyak 30 ribu tenaga vaksinator yang ada saat ini, persebarannya tidak merata.

"Jadi menyebabkan pelaksanaan vaksinasi provinsi satu dengan lain kecepatannya berbeda," ucap Jokowi.

Baca Juga: Agnez Mo Buka-bukaan Kisah Asmaranya dengan Deddy Corbuzier: Terus Kita Nongkrong Tuh di Depan Trotoar

Oleh karena itu, pemerintah berencana akan menambah tenaga vaksinator dari Kementerian Kesehatan, TNI dan Polri.

Direncanakan, 30 ribu tenaga vaksinator akan diambil dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) dan 9 ribu tenaga vaksinator dari TNI beserta Polri.

Sehingga, lanjut Jokowi, tenaga vaksinator mencapai akan mencapai sekitar 40 ribu.

Baca Juga: Tidak Hanya Merusak Otak, Kecanduan Film Porno bisa Mengakibatkan Efek Buruk Lainnya

"Kalau satu vaksinator bisa (menyuntik) 30 (orang), berarti sehari 1,2 juta," ucap Jokowi.

Namun, Jokowi belum menyebut jelas daerah mana saja yang akan dilaksanakan vaksinasi pada malam dan siang hari.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x