Catatan Pinggir Journalist Camp PRMN X EIGER 2023, Cerita Abah Galih dan Abah Bongkeng tentang Dunia Petualang

- 6 Desember 2023, 12:21 WIB
Catatan Pinggir Journalist Camp PRMN X EIGER 2023, Cerita Abah Galih dan Abah Bongkeng tentang Dunia Petualang
Catatan Pinggir Journalist Camp PRMN X EIGER 2023, Cerita Abah Galih dan Abah Bongkeng tentang Dunia Petualang /PRMN/

TRENGGALEKPEDIA.COM – Journalist Camp PRMN X EIGER yang ke 2 baru saja berlangsung pada 30 November 2023 di Green Rock Malang, Jawa Timur. Acara ini tentu bukan saja menjadi ajang silaturahmi antara mitra PRMN di wilayah Jawa Timur dan Bali, melainkan kesempatan bagi para peserta untuk bertemu hingga diskusi dengan Galih Donikara dan Djukardi "Bongkeng" Adriana.

Kedua orang yang lebih akrab dipanggil Abah Galih dan Abah Bongkeng ini memang bukanlah orang baru dalam dunia petualang di Indonesia. Sehingga dalam catatan pinggir Journalist Camp PRMN X EIGER di Malang ini penulis akan mengulas sisi lain dari dunia petualang melalui cerita-cerita hebat kedua orang tersebut. Ya, ini adalah momen langka dan tak akan terlupakan. Apalagi sebelum datang ke acara kemarin, Abah Galih dan Abah Bongkeng baru saja pulang dari Makasar merampungkan misi petualangan.

Saat itu Malang sedang diguyur hujan yang cukup lebat dengan kabut tebal menyeruak ke lokasi acara. Abah Galih dan Abah Bongkeng duduk di tempat yang sudah disediakan oleh panitia. Dipandu oleh MC, keduanya mulai bercerita tentang kisah masing-masing dalam dunia petualangan.

Intensitas hujan belum juga berkurang, sesekali petir menggelegar, dan kabut cukup tebal kembali datang menyelimuti para peserta yang sebagian besar merasakan dingin. Suasana tersebut tentu semakin ‘mesra’ bercampur kekhawatiran akan keadaan yang semakin gelap, apalagi ada ucapan dari Abah Galih bahwa ‘alam itu mengandung bahaya dan kita mengundang bahaya’. Ini tentu menjadi pembuka cerita yang akhirnya menciptakan makna berbeda-beda dari orang yang ada dalam acara tersebut.

Namun cerita tentang dunia petualangan masih terus berlanjut. Hujan, petir, angin dan kabut adalah pelengkap agar cerita tersebut memiliki kesan yang romantis atas tema yang akan disampaikan.

Abah Bongkeng bercerita tentang pengalamanya selama menjelahi dunia pendakian
Abah Bongkeng bercerita tentang pengalamanya selama menjelahi dunia pendakian

Abah Bongkeng mulai bercerita tentang dunia pendakian yang seolah-olah sebelum cerita itu dimulai, ada pesan lain bahwa usia hanya soal hitungan angka, sementara pendakian adalah bagian dari proses hidup yang harus terus dilanjutkan. Di usianya yang sudah cukup senja tersebut, Abah Bongkeng adalah salah satu inspirasi para pendaki bahwa keindahan alam harus dinikmati pada usia kapanpun selama kesempatan itu masih ada.

Dia adalah seorang legenda bagi mereka yang suka mendaki gunung. Langkah kakinya, bahkan hingga jiwa raganya seolah-olah tidak bisa jauh dari ketinggian di puncak gunung. Abah Bongkeng bercerita dalam sesi tersebut, bahwa dia punya cara tersendiri dalam mendaki gunung. Melangkah pelan namun konsisten adalah cara dirinya untuk berjalan selama lebih 50 tahun dalam menjelajahi puluhan gunung, baik di Indonesia maupun mancanegara.

Sehingga tidak jarang, perjalanannya ketika mendaki gunung bisa lebih cepat dari para pendaki lain meskipun usianya masih muda. Dari cerita ini tentu ada pelajaran yang sangat berkesan dan mendalam, bahwa perjalanan menyusuri gunung butuh pemikiran dan tindakan yang seimbang. Fisik tentu sangat berpengaruh, namun mengukur dan mengondiskan tenaga yang dipunya jauh lebih penting.

Halaman:

Editor: Dani Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x