Ia tidak ingin menggugurkan bayi yang ada di kandungannya tersebut, sehingga Wulan harus bertanggung jawab sendiri.
Dalam hal kandungan, wulan belum mengetahui hal-hal yang dibutuhkan, sehingga membuatnya mencari solusi tersebut di media online.
Dari pencariannya tersebut, Wulan berhasil menemukan sebuah grup di media sosial, yang mengaku sebagai relawan pro-life yang memiliki pokok pekerjaan yakni membantu ibu hamil yang mengalami situasi kurang beruntung.
Kemudian ia bertemu dengan keluarga Santoso yang memiliki niatan untuk membantu mengurusi kandungannya dan memberikan tempat tinggal yang layak.
Baca Juga: Sinopsis Film Bismillah Kunikahi Suamimu, Film yang Bikin Sedih Penonton
Bu Eva Santosos dan pak Agus Santoso yang melihat perut Wulan semakin membesar akibat kehamilannya, kemudian dirawat oleh kedua orang tersebut.
Perlahan-lahan ia merasakan sudah tidak nyaman dan tenang dirumah kedua tersebut, katena Ia diminta melakukan pembersihan, sebab bayi dalam kandungan Wulan tersebut, akan lahir pada hari Rebo Wekasan atau hari Rabu terakhir bulan Safar.
Selama menjalani ritual tersebut, setiap tidur di malam hari , ia selalu terbangun dengan wajah pucat dan terlihat ketakutan.
Dari mimpinya tersebut ia bermimpi adanya kekuatan jahat yang ingin mengambil alih kehidupan bayinya tersebut.
Terdapat sebuah kepercayaan, jika bayi yang Lahirnya di Rebo wekasan harus melakukan ritual tolak bala, hal ini bertujuan untuk menghindarkan dari kesialan dan juga tidak membawa petaka dalam hidupnya.