Network
Sebelum memulai membuat konten, kita perlu mencari data atau riset terlebih dahulu apa saja yang akan menjadi daya tarik penonton. Bisa membuat konten travelling, otomotif, technology ataupun foody.
Semua konsep tersebut menyesuaikan dengan peristiwa yang lagi hangat di waktu tersebut. Pandai-pandai memilih tema dan konsep dalam konten kamu. Namun, perlu diingat membuat konten yang ingin dikenal, carilah konten yang bisa menjadi ladang education bagi para pembaca.
2. Ukuran Foto
Sebuah postingan menyesuaikan kemana hasil jepretan kita akan upload. Setiap sosial media memiliki ukuran yang relatif berbeda-beda. Perlu riset sebelum memilih media sosial mana yang popular sehingga presentase konten kita akan dilihat juga semakin tinggi.
Alangkah lebih baiknya cari dulu wadah medsos yang ingin kamu tekuni, sesudahnya baru bisa di edit tanpa khawatir ukurannya akan mengalami perbedaan sehingga dalam waktu pengerjaan tidak ada gangguan yang membuat kinerja semakin buruk.
3. Pencahayaan yang Mendukung
Yang satu ini banyak fotografer yang kebanyakan lupa akan pentingnya sebuah pencahayan. Pencahayan yang sekecil ini dapat mengubah sesuatu hasil jepretan kita akan memiliki nuansa yang berbeda dibandingkan dengan jika kita memerhatikan pencahayaan. Mengapa bisa begitu?
Cahaya sangat dibutuhkan di dalam foto untuk mencairkan sebuah pesan yang di ambil. Bisa untuk memperjelas, menggambarkan suasana, dan menjelaskan makna yang abstaraktif. Jadi, jelas sebagai seorang fotografer penataan cahaya dan penggunaan cahaya sangat dibutuhkan untuk mencapai hasil foto yang maksimal.
4. Lensa Bersih
Sebagai fotografer musti selalu merawat alat kamera yang dipakainya. Dari kamera, karet pegangan, dan salah satunya adalah lensanya. Lensa mempunyai peran peting di dalam pengambilan foto yang jernih maupun jelas. Karenanya, merawat alat kamera terutama lensa menjadi cerminan diri sebagai pribadi yang menjaga kebersihan dan mengutamakan kualitas foto dari segi keaslian atau keotentikan.
