Rahman menerangkan, angin puting beliung mempunyai karakter seperti angin yang sangat kencang dan terlihat memutar dan berbentuk mengerucut.
Putaran angin itu berkecepatan lebih dari 63 kilometer per detik, dan berlangsung kurang lebih selama 5 menit atau kurang.
Dampak dari angin ini, dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya yang memusat, benda yang terlewati dapat terangkat dan terlempar ke udara.
Masyarakat Madura, fenomana angin puting beliung dikenal dengan sebutan 'Palak Taon', atau di sebagian Jawa dikenal dengan 'Angin Lesus' atau 'Angin Bahorok'.***