Masalah tersebut adalah tenaga vaksinator. Hal itu disebabkan sebanyak 30 ribu tenaga vaksinator yang ada saat ini, persebarannya tidak merata.
"Jadi menyebabkan pelaksanaan vaksinasi provinsi satu dengan lain kecepatannya berbeda," ucap Jokowi.
Oleh karena itu, pemerintah berencana akan menambah tenaga vaksinator dari Kementerian Kesehatan, TNI dan Polri.
Direncanakan, 30 ribu tenaga vaksinator akan diambil dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) dan 9 ribu tenaga vaksinator dari TNI beserta Polri.
Sehingga, lanjut Jokowi, tenaga vaksinator mencapai akan mencapai sekitar 40 ribu.
Baca Juga: Tidak Hanya Merusak Otak, Kecanduan Film Porno bisa Mengakibatkan Efek Buruk Lainnya
"Kalau satu vaksinator bisa (menyuntik) 30 (orang), berarti sehari 1,2 juta," ucap Jokowi.
Namun, Jokowi belum menyebut jelas daerah mana saja yang akan dilaksanakan vaksinasi pada malam dan siang hari.***