TANTANGAN BERAT
Ahmad Djauhar, salah seorang anggota tim juri IPMA yang juga merupakan Ketua Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi Pers Dewan Pers serta Sekretaris Dewan Pertimbangan SPS Pusat, menekankan peran para pegiat media, yakni turut berkontribusi menjaga penggunaan Bahasa Indonesia yang baik, bermartabat, dan berkualitas.
Baca Juga: Cara Cek di www.prakerja.go.id Jika Diterima Prakerja Gelombang 12
Juri IPMA dan IYRA, Nina Mutmainnah (Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI) mengapresiasi keberhasilan sejumlah media menampilkan konten yang sangat baik, meski didera banyak tantangan saat ini.
Dengan demikian, dapat menunjukkan bahwa banyak media yang menyelesaikan pekerjaan rumah yang banyak dan cukup berat.
"Banyak media yang menampilkan pesan dengan sangat jelas lewat tampilan, dan itu menggugah orang untuk membaca karena wajah yang begitu menarik," kata Nina. Banyak pula media yang menampilkan sikap dengan sangat jelas lewat editorial, dengan penelusuran argumentasi yang dibangun sangat baik.
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim: Pembelajaran Tatap Muka Bisa Dilakukan Setelah Guru Divaksin
Sementara itu, Agus Sudibyo selaku juri yang juga menjabat Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers, mengapresiasi daya tahan media massa cetak mengarungi pandemi Covid-19 ini.
Agus menilainya lewat karya yang masuk. Meski berat, pandemi terbukti tidak mengurangi kualitas pemberitaan.
"Meskipun pers Indonesia sedang menghadapi tantangan yang berat akibat Covid-19 dan berdampak terhadap industri media, tapi sebagaimana tergambar pada berita-berita yang tersaji dalam kompetisi ini, secara umum kualitas pemberitaan masih menjaga ketaatan terhadap kode etik, nilai-nilai publik juga masih tetap dipertahankan," tuturnya.