Ramai Haji Metaverse, Begini Hukumnya Menurut Para Ulama

- 10 Februari 2022, 21:59 WIB
Ilustrasi kabah di Arab Saudi, begini hukumnya melaksakan haji dan umrah menggunakan VR di metaverse menurut pendapat ulama.
Ilustrasi kabah di Arab Saudi, begini hukumnya melaksakan haji dan umrah menggunakan VR di metaverse menurut pendapat ulama. /Foto: Unsplash/Hardiman/

Kemudian, yang menjadi syarat sah thawaf adalah kehadiran jamaah haji secara fisik.

Baca Juga: Arti Telinga Berdenging Lengkap dari Jam 01.00 sampai Jam 00.00 Menurut Primbon Jawa

Bahkan, dianjurkan untuk mendekat ke Ka’bah saat pelaksanaannya.

Meski tak bisa mendekat, boleh agak jauh dari Ka'bah, selama jamaah thawaf di dalam Masjidil Haram.

قد ذكرنا انه يستحب القرب من الكعبة بلا خلاف واتفقت نصوص الشافعي والاصحاب على انه يجوز التباعد ما دام في المسجد واجمع المسلمون على هذا واجمعوا على أنه لو طاف خارج المسجد لم يصح

Artinya: “Kami telah sebutkan bahwa (orang yang thawaf) dianjurkan dekat dengan Ka’bah tanpa perbedaan pendapat ulama. Nash-nash dari Imam As-Syafi’i dan ashhab bersepakat, boleh mengambil posisi agak jauh (dari Ka’bah) selama masih di area Masjidil Haram. Umat Islam bersepakat atas masalah ini. Mereka juga bersepakat, seandainya seseorang melakukan thawaf di luar masjid, maka thawafnya tidak sah,” (An-Nawawi, Al-Majemuk, juz VIII, halaman 43).

Pun dengan rukun haji lainnya, yaitu sa'i dan wukuf di padang Arafah yang mengharuskan para jamaah haji hadir secara fisik.

Meskipun, jamaah hanya datang saja dengan berdiam, atau sekadar melalui kawasan Arafah.

Dapat ditarik kesimpulan, secara rukun pelaksanaan ibadah haji mengharuskan hadir secara fisik.

Dengan demikian, Haji Virtual dihukumi tidak sah.

Halaman:

Editor: Okpriabdhu Mahtinu

Sumber: Nahdlatul Ulama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x