Lakukan 6 Hal Ini untuk Menuju Kesempurnaan Ibadah Puasa Ramadhan yang Sesungguhnya

- 18 April 2022, 15:27 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Abdullah_Shakoor/Pixabay

TRENGGALEKPEDIA.COM - Bagi umat Islam bulan Ramadhan adalah istimewa dan mulia dibandingkan dengan bulan lainnya. Ramadhan bulan penuh rahmah, berkah dan ampunan.

Pada bulan ini Al Qur'an diturunkan, pahala ibadah dilipat gandakan. Lailatul Qodar diturunkan yaitu malam yang nilai pahala ibadah pada saat itu lebih baik dari seribu bulan. Begitu besarnya keutamaan Ramadhan hingga Rasulullah bersabda :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni,”  (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).

Rasulullah SAW bersabda bahwasanya bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh barakah.

قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ

“Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah…” (HR. Ahmad)

Baca Juga: Mengerjakan Kemuliaan Malam Nuzulul Qur'an di Bulan Ramadhan, Lakukan Amalan-amalan Ini

Barakah berarti ziyadatul khair (bertambahnya kebaikan). Di bulan Ramadhan, kebaikan-kebaikan semakin bertambah. Banyak kebaikan yang terus meningkat.

Kita melihat, bulan Ramadhan memang penuh dengan keberkahan. Meningkatnya omzet para pengusaha dan pedagang serta THR bagi para pegawai mungkin adalah sebagian dari keberkahan di bulan Ramadhan.

Sedangkan meningkatnya ibadah, mulai dari puasa Ramadhan, shalat tarawih, dan banyaknya tilawah ataupun sedekah adalah bagian dari keberkahan bulan Ramadhan yang lebih besar lagi.

Imam Ghazali menjelaskan untuk mencapai tingkatan ibadah puasa para Nabi dan Muqorribin tidak butuh banyak teori, namun langsung pada tingkatan aplikatif.

Caranya dengan memusatkan konsentrasi secara total kepada Allah dan tidak menoleh sedikitpun terhadap dunia. Menurut al Ghazali, tingkatan seperti ini sulit untuk diraih, Ia lalu menyeru, minimal agar jangan sampai masuk pada ancaman dalam hadits Nabi SAW:

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

“Betapa banyak orang yang berpuasa yang hanya memperoleh rasa lapar dan dahaga”

Sebuah Renungan berbunyi demikian:

Apalah artinya berpuasa? Jika seharian kita tidur sengaja menghindari rasa lapar dan dahaga.

Apalah artinya berpuasa? Jika seharian menonton televisi dengan segala adegan yang membangkitkan syahwat.

Apalah artinya berpuasa, jika mulut mengobral dusta, menggunjing dan adu domba, mata terus jelalatan, telinga merasa rugi tidak mendengarkan gunjingan?

Maka dari itu, untuk mencapai kesempurnaan puasa (tingkatan ini) setidaknya ada 6 hal yang harus dilakukan:

Baca Juga: Amalkan Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas di Waktu Ini serta Rasakan Keajaibannya

1. Menundukkan penglihatan dari hal-hal yang diharamkan atau dimakruhkan juga terhadap pandangan yang dapat melalaikan diri dari Allah SWT.

2. Menjaga mulut dari perkataan kotor, dusta, menggunjing, adu domba, fitnah dan segala perkataan yang dilarang, berusaha untuk diam, menyibukkan diri dengan berdzikir kepada Allah dan membaca Al -Qur'an.

3. Menjaga telinga dari mendengarkan hal-hal yang diharamkan. Sebab hal yang haram diucapkan juga haram didengarkan. Orang yang mendengarkan pergunjingan, dosanya sama dengan orang yang menggunjing.

4. Menjaga semua anggota tubuh dari segala perbuatan dosa, tangan tidak suka usil, kaki enggan melangkah ke tempat maksiat dan perut dijaga dari barang-barang haram.

5. Tidak memperbanyak makan ketika berbuka, apakah artinya tidak makan seharian, jika pada saat berbuka "balas dendam". Ingat, tidak ada perut yang paling dibenci Allah dibanding perut yang paling selalu penuh dengan barang halal.

6. Menjaga hati, agar selalu makan dalam keadaan mengharap (raja') dan takut (khauf). Apakah puasanya diterima atau ditolak, demikian pula ibadah-ibadah yang lain.

Baca Juga: Bangun Kesiangan dan Belum Sholat Subuh? Begini Penjelasan yang Harus Kalian Tau

Dengan melakukan 6 hal di atas menjadikan ibadah puasa kita sangat bermanfaat. Puasa Ramadhan bukan sekadar kewajiban bagi umat Muslim tetapi sekaligus rahmat dan Allah SWT, boleh karena itu, dengan menyia-nyiakan ibadah puasa adalah sebuah kerugian yang amat sangat merugi bagi muslim.

Berpuasa akan semakin sempurna manakala terpenuhi segala ketentuan syarat dan rukunnya yang berlaku sesuai tuntunan ajaran agama Islam.

Sehingga benar-benar dapat memetik hikmah besar yang terdapat di dalamnya. Demikian uraian mengenai ibadah puasa, semoga menjadikan manfaat dan menambah kesempumaan pelaksanaan ibadah puasa kita semua.*** (Ika Lestari Bhekti Utami)

Editor: Dani Saputra

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x