TRENGGALEKPEDIA.COM —Pemerintah akan memberi bantuan kepada alumni Kartu Prakerja yang mempunyai keinginan membuka usaha setelah mengikuti pelatihan.
Hal ini sebagai bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional, Pemerintah menyediakan skema pembiayaan yang mudah dan murah melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Program tersebut merupakan upaya pemberdayaan berkelanjutan, bagi wirausaha alumni peserta Kartu Prakerja yang terkena PHK.
“Acara ini menjadi program keberlanjutan bagi teman-teman Alumni Kartu Prakerja yang saat ini berwirausaha dan ingin naik kelas” ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Rudy Salahuddin.
KUR sendiri merupakan kredit atau pembiayaan modal kerja atau investasi kepada debitur individu, kepada badan usaha atau kelompok usaha yang produktif serta layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahannya belum cukup.
Berdasarkan informasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja terdapat kurang lebih 19.500 ribu alumni yang menyatakan diri sebagai wirausaha. Hal ini menunjukkan bahwa program Kartu Prakerja juga mampu menciptakan wirausaha baru.
Baca Juga: Tak Bakal Meleset! Primbon Jawa: Weton Tanggal Lahir Cerminkan Karakter Seseorang
Berdasarkan data Kemenko Perekonomian menunjukkan bahwa hinggal 7 Desember 2020 terdapat 43,8 juta pendaftar di situs resmi program Kartu Prakerja yang berasal dari 514 kabupaten dan kota di 34 provinsi di Indonesia.
Pada Statistik Manajemen Kartu Prakerja menunjukkan jika 35 persen penerima Kartu Prakerja yang dulunya tidak bekerja, sekarang sebanyak 17 persen menjadi wirausaha.
Baca Juga: Ramalan Shio Beruntung dalam Asmara Senin 8 Maret 2021: Shio Naga Punya Pesona yang Diandalkan
Untuk itu pemerintah memberikan fasilitas KUR kepada alumni Kartu Prakerja, khususnya yang berwirausaha dan membutuhkan modal tambahan dalam mengembangkan usahanya.
Baca Juga: Ketahui 3 Jenis Sistem Operasi yang Ada Pada Komputer
Diharapkan dengan adanya pemberdayaan alumni Program Kartu Prakerja dapat menjadi salah satu upaya untuk membantu pertumbuhan wirausaha nasional sehingga dapat mencapai target dalam RPJMN tahun 2020-2024, yaitu rasio kewirausahaan nasional sebesar 3,9 persen dan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4 persen pada tahun 2024.***