Meskipun aturan ini terkesan ketat, hal itu tidak menyurutkan minat para pelanggan untuk menikmati kopi di sana.
Mereka datang dengan pemahaman bahwa kehadiran mereka adalah untuk menikmati kopi, bukan untuk mencari pasangan.
Baca Juga: Sudah Ada Sejak Penjajahan Belanda, Warung di Mojokerto Ini Habiskan 40 Kg Beras dalam Sehari
Namun, jika ada pengunjung yang tidak menyadari aturan tersebut dan membawa teman, pacar, atau istri, Mbah Tin atau Mak Siti akan dengan tegas menegurnya, bahkan menyuruhkan untuk pulang.
Warkop Mbah Tin bukan sekadar tempat untuk minum kopi, tetapi juga tempat yang memelihara tradisi dan warisan budaya.
Dari rasa kopi yang khas hingga aturan tak tertulis yang dijunjung tinggi, setiap kunjungan ke sana adalah perjalanan untuk merasakan kelezatan dan memahami nilai-nilai yang dijunjung oleh Mbah Tin dan Mak Siti.***